Benda diduga bom meledak di masjid di dalam
pangkalan militer Afganistan di provinsi Khost timur saat salat Jumat
sedang berlangsung.
Akibat ledakan bom tersebut, 27 tentara tewas dan juga
mencederai sekitar 57 tentara.
Ada dua dugaan penyebab bom, pertama merupakan aksi bom bunuh diri dan
yang kedua ada yang meledakan dari jarak jauh.
Dalam keterangan resminya, Presiden Afganistan, Ashraf Ghani mengutuk
serangan bom tersebut.
“Anti-Islam dan tidak manusiawi,” kata Ashraf Ghani seperti yang
dikutip dari Huffington Post, Sabtu (24/11/2018).
Ashraf Gani juga ingin tahu bagaimana keamanan militer diterobos
sehingga ia menuntut agar penyelidikan dapat dilakukan dengan cepat,
menuntut penyelidikan cepat dan bertanggung jawab.
Kejadian bom tersebut merupakan kejadian terbaru dalam serangan gencar
tak henti-hentinya di Afghanistan ditengah serangan dari Taliban yang
mengincar pasukan militer dan polisi Afganistan.
“Ada tentara yang tergeletak di mana-mana dan asapnya sangat tebal,
sulit untuk dilihat,” kata Abdullah seorang juru bicara di pangkalan
tersebut menggambarkan saat kejadian pemboman.
Korban yang tewas dan terluka dilarikan ke klinik di pangkalan
militer, sementara yang lebih serius terluka dibawa ke rumah sakit
terdekat.
Sakhi Sardar, kepala rumah sakit di Khost mengatakan sebagian besar
korban luka sedang dirawat karena pecahan peluru.
Kementerian Pertahanan Afganistan pun mengerahkan empat helikopter
untuk mengangkut korban yang lukanya paling parah untuk di bawa yang
ke rumah sakit di Kabul.