tajukonline.com – (25/11/2018) “Tahun 2030 Indonesia akan jadi negara maju kelima di dunia. Lalu pada 2045, Indonesia menjadi negara maju keempat. Ini artinya kesejahteraan tercapai, dan Indonesia akan menjadi salah satu penentu perekonomian dunia,” kata Kasatgas Nusantara, Irjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono, MSi.
Hal itu diungkapkan dia saat memberikan paparan tentang dinamika dan pencegahan gerakan radikalisme dan terorisme dalam kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) III Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), di Banda Aceh, Ahad (25/11). Mubes yqng diikuti 300 ulama Dayah (pesantren) se-Aceh itu mengambil tema: Memperteguh Eksistensi Ulama Dayah Dalam Merevitalisasi Peradaban Islam.
“Negara kita bisa maju dan sejahtera, dan potensi itu sangat terbuka. Ini bukan klaim saya, tapi dari berbagai hasil studi dan pandangan banyak pakar internasional, Indonesia akan jadi negara maju,” ujar Gatot.
Berdasarkan pandangan dan hasil kajian para pakar dan lembaga itu, papar Gatot, Indonesia akan menjadi negara maju atau lima besar di tahun 2030.
Namun demikian, pria yang juga menjabat Asisten Perencanaan (Asrena) Polri itu memaparkan, untuk menjadi negara maju, ada dua syarat yang harus terpenuhi.
“Pertama, harus ada stabilitas politik dan keamanan. Ini sangat penting karena tanpa ada stabilitas politik dan keamanan, investor juga tidak akan masuk berinvestasi. Kegiatan perekonomian dan pembangunan tersendat,” jelas dia.
Selain itu, lanjut dia, syarat menjadi negara maju pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 5 persen. Target ini, tambahnya, bisa tercapai jika syarat pertama terpenuhi.
“Dua hal di atas harus ada. Hal lain, tentu mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan serta membawa Indonesia yang maju dan berpengaruh tanpa adanya sinergi dan kebersamaan semua elemen masyarakat yang beragam ini,” pungkasnya. (her)