tajukonline.com – (30/11/2018) Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Prof. Yusril Ihza Mahendra meminta keluarga besar partai termasuk konstituen dan simpatisan, agar berpikir jernih dalam menanggapi keputusannya menjadi pengacara tim pasangan Jokowi-Maruf Amin.
Ia memastikan, ada niat baik di balik keputusan tersebut, terutama untuk kepentingan partai dalam menghadapi Pemilu 2019.
“Yang penting dicatat, ini adalah keputusan strategis bukan ideologis. Kita berpolitik dengan cara berteman dengan semua pihak, baik dengan oposisi maupun dengan pemerintahan,” ungkap Yusril Ihza Mahendra di acara Rapat Kerja Nasional Komite Aksi Pemenangan Pemilu Partai Bulan Bintang di Hotel Swissbell Kalibata, Kamis (29/11/2018).
Yusril Ihza Mahendra paham terkait kegaduhan yang sempat muncul terhadap keputusan itu.
Bahkan, ia kerap mendengar tudingan-tudingan tak sedap yang salah satunya menyebut dirinya sudah berpaling dari visi misi partai yang membela Islam.
Bahkan, banyak orang menyebutnya sebagai ‘cebong baru’ karena dianggap mendukung paslon nomor satu.
“Saya dituduh cebong karena dianggap mendukung paslon satu. Masak jadi lawyer saja terus saya jadi cebong? Yang bener aja. Terus kemarin saya jadi lawyer HTI, apakah berarti saya HTI? Kita rasional saja. Ini langkah kita menyelamatkan partai. Percayalah, kita tidak akan bergeser dari komitmen awal sebagai partai Islam,” tegas Yusril Ihza Mahendra.
Terkait tudingan ada kepentingan tertentu dalam keputusan itu, apalagi ia tidak meminta bayaran, Yusril Ihza Mahendra meminta semua pihak tidak melihat itu dari sudut pandang kecurigaan.
“Bukan kali ini saja saya tidak dibayar. Saya all out bela HTI apa itu dibayar? Tidak. Saya bela guru honorer menuntut haknya apa dibayar? Tidak. Dan banyak kasus lain, saya tidak meminta bayaran dengan alasan tertentu. Saya bekerja tidak selalu berpatokan kepada uang,” paparnya.
Sekali lagi Yusril Ihza Mahendra menegaskan, PBB hingga saat ini belum menentukan arah dukungan. Yusril Ihza Mahendra menyebut, dukungan baru akan diumumkan pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang digelar pada Januari 2019.
“Sampai saat ini hingga Januari nanti, kami akan menampung semua aspirasi kader. Terkait keputusan mendukung siapa, nanti Januari baru akan diumumkan dalam agenda Mukernas,” bebernya. (arief)