tajukonline.com – (4/12/2018) Novelis legendaris NH Dini meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan tol Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 4 Desember 2018. Sosok pemilik nama asli Nurhayati Sri Hardini itu memang menjadi panutan bagi seniman di Indonesia.
Di kota kelahirannya, Semarang, Dini dikenal sebagai seniman tak lekang oleh zaman. Meski di usianya yang kian senja, Dini selalu terbuka terhadap sesamanya. Ia kerap menjadi inspirasi perempuan Indonesia yang ingin berkarya.
“Beliau adalah sosok perempuan tangguh, hingga akhir hayatnya terus berkarya. Dan melalui karyanya inilah NH Dini hidup dan akan terus hidup meski telah wafat,” kata Ketua Lesbumi Nahdhatul Ulama Jawa Tengah, Lukni Maulana, kepada VIVA, Selasa, 4 Desember 2018.
Sebagai sesama seniman asal Semarang, Lukni mengaku bangga memiliki sosok sastrawan legendaris seperti NH Dini. Apalagi karya-karyanya yang tak lekang zaman telah dikenal dunia.
“Selain dikenal secara nasional, tapi dunia internasional pun mengakui ketokohannya sebagai sastrawan wanita yang memiliki kemampuan bercerita yang detail,” ujarnya.
NH Dini, menurut Lukni, merupakan seniman yang memiliki kepekaan tajam menguraikan apa yang terjadi di sekitar lingkungannya. Untaian wawasan estetika dalam karyanya mengatakan bahwa penciptaan karya bukan semata bersifat simbolis, tetapi suatu cara berhubungan dengan alam seisinya hingga puncak transendental, yakni berhubungan dengan sang Illahi.
Meski dalam hidup serba keterbatasan, Dini masih tetap berkarya. Ia mengingat karya terakhir Dini terbit pada 2018 berjudul Gunung Ungaran, sebuah gunung di Kabupaten Semarang.
“Secara pribadi di Ungaran inilah pertama kali saya bertemu NH Dini, tepatnya di Wisma Langen Werdhasih,” ujar seniman muda yang aktif menulis sajak itu.
Dimakamkan
Pejabat Humas Rumah Sakit Elisabeth Semarang, Probowatie Tjondro Negoro, mengonfirmasi kabar NH Dini wafat pada pukul 16.30 WIB, setelah mendapatkan tindakan medis. Almarhumah kini disucikan di Rumah Sakit Elisabeth untuk kemudian disemayamkan di Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik, Semarang.
“Rencananya jenazah akan dikremasi esok pukul 12.00 WIB dan dimakamkan di Permakaman Kedungmundu Semarang,” katanya.