Pemerintah akan Aktifkan Jalur Kereta Semarang-Yogyakarta via Magelang

Foto Ilustrasi Kerta Api

tajukonline.com – (5/12/2018) Rencana pembukaan jalur kereta api (KA) dari Semarang ke Yogyakarta saat ini sudah sampai tahap trase yang melibatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait.

Kepala Subdit Penataan dan Jaringan Ditjen Perkeretaapian Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub RI, Rudi Damani, menjelaskan dalam tahap trase ini Kemenhub melakukan diskusi secara teknis dengan otoritas wilayah yang akan dilintasi jalur transportasi ini.

Bacaan Lainnya

Pihak yang terlibat antara lain Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kabupaten/Kota, Kementerian PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta lainnya.

“Rute yang akan dilewati jalur kereta api meliputi Kabupaten Grobogan, Semarang, Temanggung, Magelang, Kota Magelang, dan lanjut ke Yogyakarta,” kata Rudi, seusai Rapat Koordinasi Teknis-2 di Hotel Atria Magelang, Selasa (4/12/2018).

Adapun total panjang ruas yang akan dibangun jalur kereta api mencapai 121.156 meter, terdiri dari 102.000 meter di wilayah Jawa Tengah dan 13.156 meter di wilayah Yogyakarta.

Dari total 121.156 meter itu, lanjut dia, sepanjang 78.856 meter (65,086 persen) merupakan konstruksi baru dan sepanjang 42.300 meter (34,914 persen) adalah eksisting.

Jalur terpanjang ada di Kabupaten Semarang mencapai 47.500 meter, sedangkan terpendek di Kota Magelang sepanjang 1.150 meter.

“Untuk jalur di Ambarawa ke Yogyakarta relatif baru semua karena yang lama di tengah kota, sudah jadi jalan, rumah, dan lainnya, sehingga tidak mungkin,” sebutnya.

Rudi berujar, jalur yang akan dibangun merupakan jalur double track untuk memenuhi kebutuhan kapasitas yang lebih banyak.

Hal ini mengingat potensi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang Kawasan Candi Borobudur, akan terus meningkat pesat.

“Tapi pembangunannya bertahap dulu, single track dulu, setelah itu kira-kira tahun 2030-2034 baru double track,” imbuh Rudi.

Menurutnya, tahap prakonstruksi akan dimulai tahun 2019 sampai tahun 2022. Selanjutnya tahap pertama tahun 2023-2027, tahap kedua tahun 2028-2032, dan tahap ketiga 2033-2037. Tahap yang memang sangat panjang untuk kemudian sampai pada pengoperasian.

“Sekarang belum ke pembangunan. Untuk mulai pembangunan, perlu keputusan menteri. Sebelumnya, perlu juga rekomendasi dari kepala daerah yang dilalui dan gubernur, terkait kebijakan tata ruang masing-masing,” katanya.

Lebih Rudi menyebutkan total keseluruhan anggaran yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai Rp 10,7 triliun, yang dibagi dalam empat tahap pembangunan.

Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Selain jalur utama, pemerintah juga akan membangun akses menuju kawasan candi Borobudur sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Jalur yang dibangun diperkirakan sepanjang 8.900 meter. Akan dibangun pula untuk siding dipo pasir sepanjang 3.500 meter.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *