tajukonline.com – (8/12/2018) Majelis Umum PBB telah menggagalkan rancangan resolusi yang mengecam tindakan kekerasan kelompok Hamas terhadap Israel, Kamis (6/12). Rancangan resolusi tersebut diajukan oleh Amerika Serikat (AS).
Resolusi AS yang memuat kecaman terhadap Hamas mendapatkan 87 suara dukungan. Sedangkan 57 negara lainnya menentang, dan 33 abstain.
Kendati mayoritas negara mendukung, tapi berdasarkan kesepakatan rapat terdahulu, sebuah resolusi membutuhkan dua pertiga suara dukungan dari negara yang hadir untuk diadopsi. Hasil pemungutan suara gagal melampaui tingkat yang dibutuhkan.
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan, negara-negara yang menolak rancangan resolusi AS untuk mengecam Hamas harus merasa malu. Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji negara-negara yang memberikan dukungannya terhadap resolusi AS.
“Meskipun tidak mencapai mayoritas dua pertiga, ini adalah pertama kalinya mayoritas negara telah memilih menentang Hamas dan saya memuji masing-masing dari 87 negara yang mengambil sikap tegas terhadap Hamas,” ucap Netanyahu seperti dikutip laman CNN.
Kendati masih gagal diadopsi, Netanyahu menilai hal itu merupakan pencapaian penting bagi AS dan Israel. “Saya berterima kasih kepada Pemerintah AS dan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley atas prakarsa itu,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis (6/12) mendesak negara anggota Sidang Umum (SU) PBB agar tidak memberi suara buat rancangan resolusi AS terhadap gerakan Hamas.
Presiden Paletina menegaskan, Pemerintah Palestina telah mengadakan kontak dengan pemerintah di dunai termasuk anggota blok Arab dan Islam di PBB untuk menggagalkan rancangan resolusi AS tersebut
Sementara itu awal pekan ini, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley telah menulis surat kepada negara-negara anggota PBB dan meminta mereka mendukung rancangan resolusi yang mengecam serangan Hamas terhadap Israel.
“AS mengambil hasil dari pemungutan suara ini dengan sangat serius,” kata Haley dalam suratnya, dikutip laman New York Times.
Sebelumnya, Haley pun telah mendesak Majelis Umum PBB untuk melayangkan kecaman terhadap Hamas. “Sebelum Majelis Umum dapat secara kredibel mendukung kompromi dan rekonsiliasi antara Palestina dan Israel, itu harus dicatat, tidak ambigu dan tanpa syarat, mengutuk terorisme Hamas,” ujarnya.
Wakil Duta Besar Iran untuk PBB Eshagh Al Habib menuding AS berupaya mengalihkan perhatian dunia dari akar penyebab konflik antara Palestina dan Israel. “Kami mengakui Hamas sebagai gerakan perlawanan yang sah yang berjuang untuk pembebasan Palestina dari pendudukan asing,” katanya.
Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri telah mengetahui tentang gagalnya rancangan resolusi AS diadopsi Majelis Umum PBB. Menurutnya hal itu menjadi pukulan bagi Washington. Di sisi lain, gugurnya rancangan resolusi itu menegaskan kembali legitimasi perlawanannya terhadap Israel.