tajukonline.com – (7/12/2018) PT Bank Tabungan Negara Tbk menegaskan komitmennya menjadi integrator dalam menggerakkan sektor riil melalui pembiayaan perumahan di Indonesia. Perbankan BUMN itu juga siap mengambil peran dalam penyediaan rumah terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, sejak tahun 1976 perseroan telah menyalurkan pembiayaan ke sektor perumahan. Di mana telah terbangun sekitar 4,2 juta rumah yang mendapat dukungan pembiayaan dari BTN.
Hal tersebut ditegaskannya di sela-sela gelaran Global Business Summit yang diselenggarakan Asosiasi Real Estate Sedunia (FIABCI) di Nusa Dua, Bali, kemarin.
“Kami telah menjadi market leader untuk bisnis pembiayaan perumahan (KPR). Bahkan untuk KPR Bersubsidi kita mencapai 94 persen,” kata Maryono dikutip Jumat 7 Desember 2018 dari keterangan resminya.
Menurut Maryono, pada tahun ini Bank BTN memiliki target pembiayaan perumahan mencapai 750 ribu rumah, dan itu optimis tercapai. Sehingga pada tahun depan akan ditingkatkan menjadi 850 ribu.
“Kebutuhan akan perumahan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan kelas menengah. Dan untuk itu peran para pengembang terus dibutuhkan,” terangnya.
Pemerintah, kata Maryono, saat ini memiliki Program Satu Juta Rumah guna memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat yang terus bertumbuh. BTN pun berperan sebagai salah satu pendukung dari keseluruhan ekosistem industri perumahan yang membantu dari sisi pembiayaan, dan para pengembang membantu dari sisi penyediaan pasokan.
“Penyediaan perumahan tidak hanya urusan bank sebagai penyedia pembiayaan atau pengembang sebagai supplier. Tapi itu juga butuh peran pemerintah pusat dan daerah untuk menyediakan iklim usaha yang kondusif dengan perizinan yang ramah,” urainya.
Selain dalam upaya terus meningkatkan penyaluran KPR, BTN terus mengembangkan potensi pasar yang ada dengan bergerak ke area digital. Bahkan untuk melayani segmen milenial, perseroan juga telah meluncurkan KPR milenial.
“Keterjangkauan BTN melalui outlet laku pandai, digital banking serta kerja sama dengan stakeholder tentunya akan memperkuat sumber pembiayaan,” ujarnya.
Berdasarkan data penyaluran KPR yang dilakukan BTN untuk MBR dalam program satu juta rumah mulai 2015 terus mengalami peningkatan. Jika ditotal sejak 2015 hingga akhir September 2018, BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 2.311.421 unit senilai Rp242,918 triliun.
Jumlah tersebut terdiri dari KPR subsidi sebanyak 1.571.740 unit senilai Rp106,523 triliun, dan KPR non-subsidi mencapai 739.681 unit senilai Rp136,395 triliun.
Sementara itu, Senior Housing Specialis World Bank Dao Harison mengungkapkan, dalam era digital inovasi teknologi membantu menciptakan pasar baru (disruptive innovation) dalam membantu pemerintah Indonesia untuk pengembangan rumah terjangkau.
“Saya melihat dari sisi pengembangan pembiayaan, tujuan ini agar masyarakat mendapatkan rumah layak terjangkau artinya sesuai standar dan Indonesia berada di cincin api, maka diperlukan keamanan,” ujarnya.
Ditambahkan, dengan pengembangan tekonologi juga bisa membuat rumah Hijau. Bank dunia juga sudah memiliki teknologi dalam pembangunan gedung agar bisa tahu seberapa besar hijaunya.
“Teknologi bisa membantu, bagaimana untuk bekerja, ini bukan sekadar profesi tapi juga perubahan,” tegasnya. (ase)