tajukonline.com – (8/12/2018) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno kembali menyampaikan kritik soal isu penambahan 31 juta daftar pemilih tetap (DPT). Penambahan DPT yang disodorkan Kementerian Dalam Negeri ke Komisi Pemilihan Umum ini dinilai sebagai data siluman.
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso menekankan, sebelumnya KPU melalui rapat pleno sudah menetapkan jumlah DPT Pemilu 2019 sebanyak 185 juta pemilih.
“Penambahan DPT sebanyak 31 juta ini harus kita pertanyakan. Karena sebelumnya KPU sudah menetapkan jumlah DPT,” kata Priyo kepada wartawan, Sabtu, 8 Desember 2018.
Menurut Priyo, penambahan jumlah DPT yang disodorkan Kemendagri memang menimbulkan pertanyaan. Sebab, penambahan DPT itu tak melalui mekanisme sinkronisasi daftar penduduk potensial pemilihan atau DP4. Hal ini pun memantik perdebatan.
“Data 31 juta itu berpotensi kecurangan, dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini bisa menjadi suara siluman yang dapat merugikan,” tuturnya.
Priyo meminta, agar selain BPN, tim relawan juga dapat mengawasi potensi kecurangan dari penambahan DPT tersebut. “Bila perlu dipelototi, awasi di setiap TPS-TPS,” jelasnya. (ase)