GoPro Kemungkinan Buka Pabrik di Indonesia

Gopro Hero 7

tajukonline.com – (11/12/2018) Perang dagang China-AS tampaknya kian memanas. Imbasnya mulai menyentuh perusahaan untuk melakukan sesuatu demi meminimalkan dampak meningkatnya perang dagang.

Salah satu perusahaan yang dimaksud adalah GoPro. Produsen teknologi ini dilaporkan akan memindahkan proses produksi keluar China. Seperti diwartakan Tech Crunch, 11 Desember 2018, GoPro akan membawa keluar sebagian besar manufaktur dari China pada musim panas 2019 mendatang.

Bacaan Lainnya

“Lingkungan bisnis geopolitik saat ini membutuhkan kelincahan,” kata Chief Financial Officer GoPro Brian McGee, mengatakan dalam sebuah pernyataan, pada Senin, dikutip dari Seattle Times.

“Kami secara proaktif menangani masalah biaya dan tarif (produksi),” tambahnya.

Perusahaan yang bermarkas di San Mateo, California, itu juga menyebutkan untuk kamera yang dipasarkan ke negara selain Amerika, masih akan diproduksi di China.

Pada kuartal ketiga, lebih dari 40 persen pendapatan perusahaan berasal dari Amerika, sementara sekitar 25 persen bersumber dari Asia dan Pasifik.

Perang dagang antara dua kubu ekonomi terbesar dunia itu telah mengakibatkan barang-barang dari China menjadi lebih mahal di Amerika. Mulai dari potongan komponen hingga skuter listrik, banderolnya mengalami peningkatan.

Presiden Donald Trump sendiri telah mengancam akan memberlakukan tarif untuk semua barang yang berasal dari China.

Selama ini, China menjadi pusat manufaktur dari perusahaan multinasional karena menguntungkan dari segi biaya produksi yang rendah. Namun, dengan semakin memanasnya perang dagang, GoPro mulai melirik kemungkinan untuk beralih ke negara-negara Asia Tenggara sebagai alternatif relokasi manufaktur.

Menurut survei AmCham China dan AmCham Shanghai, sekitar lebih sepertiga dari 430 perusahaan di China sedang mempertimbangkan perakitan di luar negeri untuk menekan tarif.

Meski GoPro belum memutuskan akan mengarah ke wilayah tertentu, negara Vietnam, Thailand, dan Taiwan telah dianggap memiliki peluang oleh perusahaan teknologi lainnya. Analis di Longbow Research, Joe Wittine, menyebut adanya kemungkinan Indonesia sebagai basis produksi.

“GoPro dapat memberikan tampilan awal dari rantai suplai teknologi pasca ‘Make America Great’, di mana gadget Anda dibuat di Vietnam atau Indonesia, bukan China,” kata Wittine. (sar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *