tajukonline.com – (15/12/2018) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bersama Mabes Polisi Republik Indonesia melaksanakan Dialog Nasional di Kota Manado Sulut, Sabtu (15/12/2018). Kegiatan ini dihadiri ratusan pimpinan Ormas Kegamanaan dan tokoh agama se-Sulut bertempat di Hotel Aryaduta Manado.
Menurut Dr dr Taufiq Pasiak selaku panitia lokal saat menyampaikan laporannya menyampaikan pentingnya pelaksanaan dialog tersebut. Pasiak yang juga akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado itu menuturkan apa yang dilakukan panitia guna tersebarnya nilai-nilai dan target dialog yang dilaksanakan tersebut dengan strategi komunikasi, pendekatan serta cara mengumpulkan para tokoh.
”Dialog Nasional ini bertujuan untuk melahirkan suasana yang kondusif jelang Pemilu 2019, sampai pada momentum setelahnya. Panitia kali ini mengundang ratusan pimpinan Ormas Keagamaan, tokoh agama, pers dan orang-orang yang secara umum menjadi panutan di komunitas (organisas) mereka masing-masing. Kita memerlukan kualitas dari dialog ini. Setelah dialog, kiranya pengetahuan dan nilai-nilai positif yang didapat ini disampaikan ke halayak umum, guma kita menjaga ketertiban bersama, kerukunan, dan kebersamaan,” ujar Pasiak.
Untuk diketahui, kegiatan Dialog Nasional yang dirangkaikan dengan Deklarasi Pemilu Damai ini mengangkat tema: ”Peran Tokoh Lintas Agama di Tahun Politik”. Pembukaan diawali dengan doa yang dibawakan Usram Manto, S.Ag Sekretaris Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama Sulut, kemudian deklarasi dibacakan Hery Anwar, S.IP, Sekretaris Jenderal LPK Khairah Ummah.
Selaku pemateri kunci Irjen. Pol. Drs Gatot Eddy Pramono, Asrena Kapolri yang juga Kepala Satgas Nusantara mengingatkan agar masyarakat terus menjaga soliditas tidak terprovokasi ditengah politik yang mulai meningkat tensinya secara Nasional.
”Demokrasi idealnya diterapkan dalam masyarakat yang telah memiliki kesadaran tinggi, diantaranya ialah kesadaran kelas menengah (middle class). Menyongsong Pemilu 2019 memang berbagai isu dihembuskan, terutama bila kita mengikuti perkembangan media sosial, itu sebabnya masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax. Polri mengajak kita terus meningkatkan edukasi dan praktek literasi sehingga tidak mudah tercerabut dari nilai-nilai kearifan lokal serta tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tutur Gatot.
Bertindak sebagai moderator yakni Dr Muksin Pasambuna, hadir pula Wakapolda Sulut, dan yang menjadi narasumber dialog Ketua MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Gafur, pengurus Sinode GMIM, PGI, MATAKIN Sulut, KWI dan KPU Sulut Salman Sailani selaku Komisioner. (*/Redaksi)