LPEI Pastikan Pembiayaan Kebun Sawit di Papua Bisa Dongkrak Ekspor

Petani yang sedang memanen sawit.

tajukonline.com – (19/12/2018) Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meninjau langsung kegiatan salah satu nasabah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Manokwari, Papua Barat. Perusahaan itu adalah PT Medco Papua Hijau Selaras (MPHS) yang memanfaatkan fasilitas pembiayaan syariah LPEI berupa jaminan fasilitas.

Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly, menyampaikan, jaminan fasilitas ini tidak hanya diberikan untuk refinancing perkebunan kelapa sawit, namun juga pengembangan petani plasma PT MPHS. Untuk itu, LPEI memberikan jaminan fasilitas sebesar Rp150 miliar untuk kebun plasma PT MPHS dalam meningkatkan kualitas hasil dan pengolahan perkebunan kelapa sawit.

Bacaan Lainnya

“LPEI berkomitmen mendukung PT Medco Papua meningkatkan kapasitas produksi dan mampu melakukan ekspor secara langsung. Sehingga secara langsung pula memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia,” ujar Sinthya dikutip dari keterangan resminya, Rabu 19 Desember 2018.

PT MPHS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang memasok eksportir utama untuk melakukan ekspor kelapa sawit ke berbagai negara. Perusahaan itu pun telah membangun kebun plasma seluas 2.684,65 hektare dari total lahan plasma yang tersedia seluas 2.909,7 ha hingga Agustus 2016.

Dia menegaskan, aspek lingkungan yang menjadi krusial dalam industri kelapa sawit juga tidak luput dari perhatian. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Provinsi Papua Barat No. 399 Tahun 2008 tanggal 10 September 2008, dokumen Amdal PT MPHS yang telah diterima.

Karena itu, menurutnya, seluruh potensi permasalahan lingkungan seperti terganggunya flora dan fauna, penurunan kualitas air sungai, kekeringan dan bahaya kebakaran, konflik sosial masyarakat, dan lain sebagainya telah dapat dimitigasi oleh perusahaan. Hal tersebut lah yang menjadi dasar LPEI memberikan fasilitas tersebut.

“Amdal tersebut telah meliputi baik Amdal untuk perkebunan inti maupun plasma,” tuturnya. (art)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *