Manajemen RS Siloam Sebut PT NKE Penyebab Amblesnya Jalan Gubeng

Jalan Gubeng Surabaya amblas.

tajukonline.com – (19/12/2018) Rumah Sakit (RS) Siloam angkat bicara terkait adanya tudingan penyebab amblasnya Jalan Gubeng Surabaya karena kesalahan pengerjaan proyek basement yang sedang dilakukan oleh pihak rumah sakit milik Lippo Group itu.

General Affair Manager RS Siloam Budijanto Surjowinoto membenarkan bahwa di belakang gedung RS itu memang sedang ada pengerjaan proyek sarana ritel dan saran kesehatan.

Bacaan Lainnya

Namun, kata dia, proyek itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab pihak kontraktor yakni PT Nusantara Konstruksi Engineering (NKE) dan RS Siloam hanya akan menjadi pihak penyewa.

“Sedang dilakukan proyek sarana ritel dan sarana kesehatan oleh pemilik proyek. RS Siloam hanya sebagai pengguna atau penyewa, jika bangunan tersebut sudah selesai pengerjaannya,” kata Budijanto, dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (19/21).

Lebih lanjut akibat kejadian ini, kata Budijanto, pihak PT NKE pun bakal memastikan keamanan di sekitar lokasi. PT NKE juga berjanji akan segera mungkin melakukan perbaikan jalan tersebut.

“PT NKE sebagai kontraktor proyek telah berkoordinasi dengan PT Bina Marga kantor wali kota Surabaya, dan semua instansi agar jalan dapat berfungsi kembali,” kata dia.

Pelayanan di RS Siloam sendiri, kata Budijanto, tetap berjalan seperti biasa. Seluruh pasien juga sedang dalam kondisi yang aman.

“RS Siloam Surabaya memastikan bahwa seluruh pasien yang sedang dalam perawatan di Rumah Sakit tetap dalam kondisi aman dan RS tetap beroperasi seperti biasa,” ujarnya.

Budijanto juga menyampaikan, RS Siloam berharap agar musibah ini dapat segera diselesaikan dan mendukung sepenuhnya investigasi yang dilakukan oleh instansi terkait.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut peristiwa amblasnya tanah di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, pada Selasa (18/12) malam, disebabkan oleh kesalahan konstruksi pembangunan rumah sakit, bukan gempa.

Menurut dia, pembangunan rubanah atau basement rumah sakit itu tidak menggunakan dinding penahan atau retaining wall. Walhasil, terjadi dua kali amblasan tanah, yakni pukul 21.41 WIB dan 22.30 WIB, dan menghasilkan cekungan dengan kedalaman 30 meter dengan lebar 8 meter.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *