tajukonline.com – (23/12/2018) Komunitas perempuan yang tergabung dalam Perempuan Milenial Untuk Indonesia (PERMUI) menggelar Diskusi Publik dengan tema “Tata Pengelola Cyber Security dan Penguatan System Cyber Dalam Rangka Menjaga Keamanan Pemilu” di aula Hotel Mega Pro Cikini, Jakarta, Kamis 20 Desember 2018.
Hadir sebagai pembicara utama adalah Irjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono MSi, Kasatgas Nusantara Polri. Dalam paparannya Irjen Gatot Eddy menekankan dampak negatif kemajuan teknologi informasi terhadap persatuan bangsa dan ancaman media sosial terhadap penyelenggaraan Pemilu 2019.
“Dari sekitar 130 juta pengguna internet dan media sosial di Indonesia didominasi oleh kaum milenial dan kalangan perempuan. Itulah mengapa kesadaran literasi dan kemampuan mengunyah informasi yang bersumber dari media sosial khususnya, harus betul-betul dimiliki kalangan milenial,” kata Irjen Pol Dr Gatot Eddy yang juga menjabat sebagai Asrena Kapolri.
Di dalam beberapa penelitian dan hasil riset lembaga internasional, dari sekitar 65 negara, Indonesia menduduki peringkat nomor dua terendah dalam daya literasinya.
“Artinya dari sekitar 1000 orang yang diwawancarai, hanya kurang dari 1% responden yang membaca sebuah buku atau artikel hingga selesai tuntas, “lanjut Gatot Eddy.
Kondisi seperti ini sangat beresiko dalam musim kampanye pemilu dimana banyak bertebaran berita hoax, fitnah, black campaign dan radikalisme dari kelompok tertentu.
Irjen Gatot Eddy berharap kaum milenial dan perempuan berperan aktif melakukan kampanye lietrasi dan mengajak masyarakat luas menyebarkan pesan damai dan sejuk selama masa kampanye pemilu 2019.
“Bangsa Indonesia kini berada pada masa transisi demokrasi menuju konsolidasi demokrasi. Jangan sampai momentum pemilu 2019 justru jadi pemicu munculnya konsolidasi anarki, akibat lemahnya daya literasi masyarakat, “pungkas Gatot Eddy.
Acara diskusi publik dilanjutkan dengan sesi dialog dan pembacaan ikrar deklarasi Perempuan Milenial Untuk Indonesia (Permui) yang mendukung terwujudnya pemilu 2019 aman damai dan sejuk. (arief tajuk)
