tajukonline.com – (26/12/2018) Seorang pria berinisial HD (40), yang belakangan ditekahui adalah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Lambaro, Aceh Besar, yang kabur beberapa waktu lalu, dilaporkan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan.
Tidak diketahui apa penyebab kematian HD, sebab napi yang divonis hukuman mati itu sebelumnya membuat keributan dan mengamuk di warung kopi milik Hamidah, Jalan Tunggul Hitam Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Jum’at pagi, 21 Desember 2018, sekitar Pukul 08.00 WIB.
Kemudian, Polsek Sunggal menerima laporan keribuatan tersebut, langsung ?mendatang lokasi kejadian untuk mengamankan HD. Di TKP, HD terus mengamuk sambil mengancungkan parang.
“Warga sempat ingin mengamankannya. Namun dia (MD) melawan,” ucap ?Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi kepada wartawan di Medan, Selasa 25 Desember 2018.
Polisi masih menyelidiki penyebab keributan HD dengan warga sekitar. HD dilarikan ke RS Bhayangkara Medan karena mengalami luka-luka. Namun, dalam perawatan HD menghembuskan nafar terakhir, Senin pagi, 24 Desember 2018, sekitar Pukul 10.00 WIB.
Kapolsek mengaku baru mengetahui bahwa HD adalah seorang narapidana Lapas Lambaro yang kabur, setelah petugas ?Lapas di Aceh Besar itu mendatangi Mako Polsek Sunggal untuk menangkap kembali HD. Namun, napi HD lebih dulu meninggal dunia.
“Baru kita tahu bahwa HD adalah Napi Lapas Lambaro yang melarikan diri saat itu,” tutur Perwira melati satu itu.
Kemudian, pihak keluarga HD juga sudah mendatangi RS Bhayangkara Medan dan membawa jenazah HD ke kampung halamannya di Aceh untuk segera dikebumikan.
Saat kejadian tersebut, polisi sempat menyita barang bukti seperti ?sebilah parang, kulkas, kompor gas dan dispenser air.
Sebelumnya, 113 napi Lapas Lambaro Aceh Besar melarikan diri pada 29 November 2018 lalu. Sampai hari ini aparat merilis data 44 dari 113 narapidana yang kabur pada 29 November itu sudah ditangkap lagi. Artinya, masih ada 66 napi yang masih berkeliaran di luar.