tajukonline.com – (24/12/2018) Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berkali-kali “keseleo lidah” dan menyajikan data tidak akurat dalam beberapa kesempatan pidato di hadapan publik tanah air.
Kali ini mantan Danjen Kopassus salah sebut Haiti sebagai bagian dari negara-negara di kawasan benua Afrika. Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia saat ini berada di posisi yang sangat memprihatinkan. Ia menyebut Indonesia yang sekarang sama tingkatannya dengan beberapa negara miskin di Benua Afrika.
“Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di Benua Afrika. Ada Rwanda, Haiti, dan pulau-pulau kecil Kiribati. Kalian tidak tahu letaknya di mana,” ujar capres penantang petahana Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan Prabowo tersebut, disampaikan di depan ribuan jamaah Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) di Jalan Ronggowarsito, Kota Solo, Minggu (23/12) kemarin.
Mantan menantu Soeharto tersebut kemudian menegaskan bahwa dirinya merasa sangat sedih lantaran harus melihat kenyataan pahit ini. Menurutnya, kondisi yang dialami Indonesia sekarang adalah karena adanya kesalahan dalam mengurus negara.
Politisi yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra ini menyayangkan hal tersebut bisa sampai terjadi dan dialami oleh Indonesia. “Itu yang buat sedih. Kan negara kita keempat terbesar di dunia dan keenam terkaya di dunia,” imbuh Prabowo meyakinkan para jamaah.
Ia mengaku, ada banyak hal lain yang juga membuatnya sangat prihatin. Seperti contohnya, hampir separuh masyarakat Indonesia yang masih berpenghasilan rata-rata hanya Rp 30 ribu perhari. Sementara kekayaan dibawa negara ke luar negeri.
“Hal itulah yang artinya membuat bangsa kita masih miskin. Padahal sudah 73 tahun merdeka,” jelas Prabowo lebih lanjut.
Contoh lainnya, Prabowo menyebut, ada banyak sumber energi yang terkandung di dalam bumi Indonesia. Semua itu seharusnya menjadi kekayaan negara, namun justru dikuasai oleh asing dan diizinkan diekspor dalam bentuk mentah.
“Misal alumina, bahan baku aluminium yang digunakan untuk membuat mobil dan sebagainya, diizinkan diekspor,” jelasnya. “Pihak-pihak itu memakai orang Indonesia untuk menguasai kekayaan bumi kita,” tambah Prabowo.
Terakhir, ia mengungkapkan apabila timnya sudah mengantongi banyak data terkait kesalahan pemerintah dalam mengurus negara. Dan temuan tersebut akan dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.
“Saya bawa data dan fakta, saya punya temuan. Saya tidak ingin dituduh menghasut,” celetuk Prabowo yang kemudian meninggalkan data yang telah disusunnya dalam bentuk buku dengan judul Paradoks Indonesia. “Khusus majelis (MTA), saya tinggalkan data-datanya, beserta buku 1.000 buah dibagi gratis,” pungkasnya.