Fahri Hamzah Bongkar ‘Dosa’ dan ‘Masalah’ Prabowo Sejak Masih di TNI

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

tajukonline.com – (27/12/2018) Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membuat kultwit di akun Twitternya, @Fahrihamzah, pada Rabu (26/12/2018) malam.

Ia menulis puluhan cuitan dan diakhiri tanda pagar #UjianPrabowo.

Bacaan Lainnya

Hal itu untuk menyiratkan tentang sosok Prabowo Subianto dari sudut pandangnya.

Fahri Hamzah mengawali cuitan pertamanya tentang bagaimana seorang Prabowo Subianto diuji jelang Pilpres 2019.

Fahri Hamzah berkaca pada pengalamannya sebagai tim sukses Prabowo-Hatta di Pilpres 2014 yang lalu.

“Sudah mau masuk 2019, saya mengamati sebagai Tim Sukses Prabowo-Hatta di Pilpres 2014, serangan kubu kepada @prabowo belum ada yang telak. Semua masih pakai peluru lama. Dugaan saya karena memang susah mencari kelemahan beliau. #UjianPrabowo,” buka Fahri Hamzah.

Menurut kacamata Fahri Hamzah, saat ini kubu penyerang Prabowo Subianto masih menggunakan peluru lama.

“Penyerang tak saja memakai peluru lama, tetapi juga memakai senjata dan penembak lama. Orang2 yang menembak Prabowo dari samping ini gak kunjung nambah. Dia2 lagi. Serangan semuanya seputar gaya dan cara. Kesimpulan; mereka melihat @prabowo tidak bisa diatur. #UjianPrabowo,” tulis Fahri Hamzah.

Lebih lanjut, Fahri menyebut jika Prabowo dan Habibie hampir memiliki karakter yang sama.

Yakni memandang segala hal secara rasional dan terkadang blak-blakan.

Cara dan karakter ini lah yang menurut Fahri kemudian membuat sejumlah kelompok vokal menentang.

“Sama dengan cara melihat Habibie, kelompok ini tidak kuat melihat gaya dan cara Prabowo. Apalagi karena @prabowo itu seorang mantan tentara. Maka, pidatonya diolok2 sebagai pidato seorang tiran yang akan membelenggu Indonesia dan menghilangkan kebebasan. #UjianPrabowo,” ungkapnya.

Fahri Hamzah pun membeberkan bagaimana sosok Prabowo yang dia kenal sejak kuliah itu.

“Itulah @prabowo yang saya kenal sejak kuliah. Tentara yang berlatar keluarga intelektual. Lahir sebagai anak orang yg sejak awal memikirkan bangsa dan negara. Sejak kuliah ia sudah menjadi perhatian aktivis mahasiswa. Karena ini tentara berpikir luas. #UjianPrabowo,” lanjut Fahri.

“Jangan kita bandingkan @prabowo dengan para jenderal di sekitar Suharto sebab ia berbeda. Orang mungkin tidak percaya bahwa orang ini merdeka sejak awal. Sebagai jenderal tentu harus merdeka. Dan ia membaca situasi secara mendalam. Ia punya masukan yg berbeda. #UjianPrabowo,” tambah Fahri.

Kemudian Fahri Hamzah menuturkan jika Praboow Subianto memiliki sifat terlampau merdeka dan tak bisa menjilat.

Hal itu lah yang disebut Fahri Hamzah sebagai dosa Prabowo sehingga ia dibenci segelintir orang.

“Ia tidak bisa menjilat, dan itulah dosa @prabowo karena kelakuannya yg terlampau merdeka. Maka, justru ketika orde baru berakhir, dia mengambil semua reaiko dari perbedaan yang ada. Saya melihat dari dekat bagaimana ia diadu domba dengan BJH presiden ketika itu. #UjianPrabowo,” terang Fahri Hamzah.

Tak cuma itu, Fahri Hamzah menjelaskan suatu masalah jika Prabowo Subianto memimpin.

Adalah karena ia dianggap Fahri sulit memberikan tempat untuk para oknum yang gemar menjilat.

“Masalah @prabowo adalah kalau dia memimpin orang pintar dan orang berprestasi dapat tempat. Tapi yg bisanya hanya basa basi dan menjilat akan sulit dapat posisi. Lobi2 gelap tak dapat porsi sebab dia tidak gampang diyakinkan kalau tidak benar. #UjianPrabowo,” cuitnya.

Tak cuma menggambarkan sosok Prabowo Subianto seperti yang ia kenal, Fahri Hamzah secara blak-blakan pernah memberi masukan kepada Calon Presiden nomor 2 tersebut.

Hal itu dilakukan Fahri Hamzah agar Prabowo Subianto lebih siap dalam menghadapi kubu petahan, Joko Widodo, di ajang Pilpres 2019 mendatang,

Menurut Fahri Hamzah, kubu oposisi yang diwakili Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kurang lihai dalam mengolah data untuk menunjukkan kelemahan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Padahal, menurut Fahri, ada banyak kekurangan dari pemerintahan Jokowi yang bisa menjadi amunisi bagi kubu Prabowo untuk mengkritik pada kampanye Pilpres 2019.

Jika masalah ini tidak berubah, Fahri meyakini Joko Widodo akan kembali memenangi pilpres.

“Kalau yang masih ada ini, misalnya grupnya Pak Prabowo, kelihatan Pak Prabowo belum lincah. Kurang lincah.”

“Kalau Pak Prabowo ngadepin Jokowinya kayak begini, dia enggak bakal menang,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7/2018), dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.

Ia mengatakan, semestinya Prabowo lebih lihai dalam memanfaatkan data dan lebih sering tampil di depan publik untuk menunjukkan perekonomian Indonesia yang terpuruk.

Fahri menambahkan, pemerintahan Jokowi melalui Badan Pusat Statistik (BPS) bisa saja merilis data yang menunjukkan seolah perekonomian membaik.

Namun, jika kubu Prabowo jeli, ia meyakini data-data tersebut bisa dibantah kemudian ditunjukkan kekurangan dari pemerintah.

“Cuma itu belum tampak. Jadi ini nasibnya bisa jadi kaya Kroasia.”

“Petahana enggak jebol. Padahal sebenarnya, kesalahan petahana itu banyak.”

“Harusnya oposisi lebih kreatif,” lanjut dia. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *