tajukonline.com – (29/12/2018) Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyesalkan munculnya hoaks yang menyudutkan cawapres Ma’ruf Amin. Ia geram karena sosok ulama sekaliber Ma’ruf Amin sampai menjadi korban karena pemilu.
“Jangan hanya gara-gara pemilu lalu berubah peradaban kita, sehingga sosok ulama yang dihormati pun difitnah. Fitnah adalah tindakan keji, membunuh nilai kemanusiaan dan cermin merosotnya peradaban politik kita,” ujar Hasto dalam keterangan pers, Jumat (28/12/2018).
Ia menilai, hal ini bukan kebetulan belaka. Menurut dia, ada yang tidak senang dengan kombinasi pasangan calon presiden nasionalis-agamis antara Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
“Pasti ada kekuatan yang tidak senang melihat kekompakan nasionalis dan agamis; agamis dan nasionalis, di mana keduanya tidak terpisahkan bagaikan satu keping mata uang yang ikut bergotong royong membentuk Indonesia Raya,” katanya.
Hasto yakin masyarakat punya hati nurani dalam memilih calon pemimpin yang tepat. Hoaks dan fitnah Obor Rakyat yang menyerang Jokowi 2014 terbukti gagal.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf itu menegaskan komitmen untuk berkontestasi adu gagasan dan rekam jejak pasangan calon.
“Jadi, mau pilih pemimpin dengan rekam jejak yang baik atau buruk?” pungkas Hasto.