tajukonline.com – (28/12/2018) Ketua DPP Partai Jansen Sitinadaon memprotes postingan Ustad di Twitternya yang masih memperdebatkan soal kelahiran Yesus Kristus yang kemudian diperingati sebagai Hari Natal bagi umat Kristiani.
Lewat akun Twitternya, Jansen mengatakan bahwa dirinya bersahabat dengan ustad Haikal dan sama-sama ingin memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Namun, Jansen mengaku tidak setuju dengan postingan tersebut yang dinilai mencampuri urusan kepercayaan umat kristen.
“Ustad Haikal yang saya hormati, kita tetap bersahabat dan sepenuh kekuatan kita masing-masing mendukung memenangkan @prabowo @sandiuno dalam pilpres ini. Tapi terkait twett ini saya tdk setuju! Biarlah kami dengan keyakinan kami dan anda dengan keyakinan anda Ustad. Selamat Natal untuk kita semua,” tulis Jansen yang juga beragama Kristen.
Tulisan Jansen itu merupakan balasan atas postingan Ustaz sebelumnya. Haikal mengatakan bahwa tanggal 25 Desember yang diperingati sebagai Hari Natal umat kristen adalah hari lahirnya Isya Al-Masih dalam Islam.
Tak hanya itu, Haikal juga mempersoalkan tempat kelahiran Yesus yang menurut dia dilahirkan di Al-Aqsa bukan di Bethlehem seperti kepercayaan kaum nasrani. Hal itu disebabkan dia mengacu pada surah Maryam ayat 16 di dalam kitab suci Alquran.
“25 des … Kelahiran siapa?
Menurut surat maryam:16 dst,
Nabi isa as lahir
Di timur aqsho
Bukan di bethlehem
Di antara pohon kurma
Bukan di pohon cemara
Di antara sungai
Bukan di kandang domba
Di saat kurma masak (panas)
Bukan saat salju
Begitu kata alquran kami,” tulis Haikal.
Cuitan Haikal ini mendapat respon negatif dari sejumlah warganet. Mereka menyarankan agar Haikal tak ikut campur terhadap kepercayaan agama lain.
“Agamamu agamamu, agamaku agamaku, dah gitu ajah,” tulis J.s. Prabowo.
Warganet lain juga mengomentari cuitan Haikal dengan nada yang sama. Akun @Diellad meminta Haikal untuk bermpati di hari raya Natal ini dalam menghormati umat kristiani dan katolik.
“Saya membayangkan perasaan umat Kristiani dan Katolik membaca tweet Anda pada saat perayaan Natal. Empati lah sedikit. Anda tidak mau kan kalau sedang merayakan hari besar membaca hal seperti ini. Empati sedikit saja cukup,” tulisnya.[]