tajukonline (5/1/2019) Pakar Komunikasi Politik UPI, Karim Suryadi memberikan tanggapan mengenai apa yang dilakukan Andi Arief terkait kabar hoaks adanya surat suara yang sudah dicoblos di gambar paslon nomor urut 01.
Diketahui sebelumnya Andi Arief menuliskan pada akun Twitternya, @AndiArief__, pada Rabu (2/1/2019) malam, mengenai kabar adanya surat suara sebanyak 7 kontainer yang sudah tercoblos.
Andi Arief menuliskan agar dicek kabar tersebut supaya tidak menimbulkan fitnah.
“Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok.
Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar,” tulis Andi Arief.
KPU serta Bawaslu yang mendengar kabar tersebut segera melakukan pengecekan dan mendapati kabar tersebut merupakan hoaks atau kabar bohong.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV, pada tayangan yang membahas cuitan Andi Arief yang menjadi polemik, ada tiga narasumber yang didatangkan.
Mereka adalah Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ruhut Sitompul, Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, dan Pakar Komunikasi Politik UPI, Karim Suryadi.
Dalam tanggapannya, Karim menilai jika ia mendapati kabar mengenai surat suara yang sudah tercoblos tersebut, ia tidak akan menulisnya di media sosialnya.
“Saya menghargai kacamata Bang Ferdinand dan Bang Ruhut, tapi dalam kacamata saya yang bening, yang menghargai kedua kubu, kalau saya sih mendapatkan kabar seperti itu, saya tidak akan menulis apapun,” ujar Karim yang mendapat anggukan dari Ruhut.