Polri Segera Periksa Andi Arief, Djoko Santoso, dan Pembuat Rekaman Terkait Hoaks Surat Suara

Menteri Dalam Negri Tjahjo Kumolo (baju hitam) bersama Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto (baju putih) saat akan memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Gedung Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019). Kedatangan Mendagri Tjahjo Kumolo untuk melaporkan terkait pemberitaan bohong, Hoax, ujaran kebencian dan politisasi SARA, serta mengenai isu yang beredar penemuan 7 kontener surat suara yang sudah dicoblos.

tajukonline (5/1/2019) Jajaran Mabes Polri langsung menindaklanjuti kasus berita bohong soal surat suara yang dituding sudah dicoblos untuk salah satu pasangan calon presiden.

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan pihaknya akan mengusut kasus berita bohong mengenai adanya tujuh kontainer yang berisikan surat suara yang sudah dicoblos.

Bacaan Lainnya

Polisi telah membentuk tim gabungan untuk melakukan investigasi dengan cara melakukan pemeriksaan sejumlah saksi-saksi, termasuk Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief dan pembuat rekaman suara yang tersebar di Group Whatsup (WAG).

Pasalnya, awal mula isu tersebut ramai diperbincangkan publik lantaran, cuitan dari Andi Arief di media sosial Twitter-nya pada Rabu (2/1) petang kemarin.

“Semua pihak (termasuk Andi Arief) yang berkaitan dengan beredarnya isu itu nanti pasti akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, siapapun dia,” kata Arief di gedung Bareskrim Polri, KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1).

Selain itu, Arief menekankan, pihaknya juga akan mendalami adanya rekaman suara yang beredar di lini massa yang berisikan informasi adanya surat suara yang telah dicoblos dan berasal dari China.

Dalam rekaman suara yang beredar luas itu, disebutkan beberapa nama yang disebutkan.

Diantaranya, seperti Darma dan Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso. Namun, belum diketahui secara pasti siapa pihak yang membuat rekaman suara tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Arief memastikan akan mengidentifikasi nama-nama yang muncul dalam rekaman hoaks tersebut.

“Semua, akan kami lakukan identifikasi semuanya,” tegas Arief.

Ia pun menambahkan, saat ini pihaknya telah menyita rekaman suara terkait hoaks tersebut yang telah didapatkannya sejak itu beredar Rabu kemarin.

Menurutnya, penyidik sedang mendalami dan melakukan proses identifikasi dari suara tersebut.

“Sudah, dari tadi malam juga sudah, bahkan saya dapat kiriman dari teman media ini suara siapa, ini sedang proses investigasi. Kalau teman wartawan itu tahu suaranya siapa lapor kepada saya, Segera saya jadikan alat bukti nanti,” tandas Arief.

Sebelumnya diketahui, pada Rabu, 2 Januari 2019, Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, menge-tweet soal informasi adanya 7 kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok.

Ia meminta KPU untuk mengecek kebenaran informasi itu. KPU kemudian mengecek informasi adanya surat suara yang sudah dicoblos tersebut.

Ketua KPU, Arief Budiman, memastikan tidak ada surat suara yang telah tercoblos sebanyak 70 juta di dalam tujuh kontainer yang ditemukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Kami memastikan berdasarkan keterangan bea cukai tidak ada berita tentang 7 kontainer tersebut. Itu tidak benar dan tidak ada juga TNI AL yang temukan itu,” kata Arief di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/1) dini hari.[]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *