tajukonline (8/1/2019) Jakarta, Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut menanggapi mengenai adanya rilis laporan penilaian yang dikeluarkan World Bank atau Bank Dunia yang menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur berkualitas rendah. Sri Mulyani mengatakan bahwa laporan penilaian tersebut memang dibuat atas permintaan dari pemerintah untuk melihat seluruh aspek infrastruktur.
Pertama, kata Sri Mulyani, harus dipahami bahwa Indonesia negara besar dimana infrastruktur gapnya masih sangat tinggi. Karena itu, prioritas pembangunan infrastruktur menjadi penting.
“Tapi bagaimana cara pelaksanaannya agar sustainable dan baik, maka mereka membuat berbagai macam assessment mulai dari bagaimana kita merencanakan, kemudian isu yang terkait dengan peranan BUMN dan pembiayaan itu dilakukan,” kata Sri Mulyani saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin 7 Desember 2018.
Sebelumnya, Bank Dunia dikabarkan menerbitkan sebuah laporan penilaian atas pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dalam laporan tersebut, Bank Dunia menilai bahwa reputasi pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia memiliki kualitas yang rendah, tak memiliki kesiapan serta tak terencana secara matang.
Dalam laporan yang diberi judul Infrastructure Financing Sector Assesment Program atau InfraSAP itu, Bank Dunia menyatakan bahwa laporan tersebut masih belum final. Adapun laporan tersebut dikabarkan pernah dirilis pada Juni 2018 oleh Bank Dunia.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa laporan yang diterbitkan oleh Bank Dunia tersebut tentu adalah masukan yang baik bagi Pemerintah. Ia mengatakan bahwa menteri-menteri terkait saat itu, mulai Pekerjaan Umum, Perhubungan, Bappenas dan BUMN juga telah memanfaatkan berbagai instrumen seperti Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU.
“Saya rasa masukan itu baik saja karena itu juga sudah di bahas dengan pemerintah. Jadi baik saja. Kalau ada masukan sih menurut saya wajar,” kata Sri Mulyani.