Oleh karena pada kesempatan yang berbahagia ini, tentunya kita berdoa kepada Allah SWT agar bangsa ini tetap utuh tidak terpecah, tidak saling membunuh, tidak ribut seperti bangsa-bangsa lain. Kita juga berdoa, di tengah benyaknya bencana alam yang menimpa negeri ini, agar Allah SWT memberikan belas kasihan kepada kita, Allah Yang Maha Menyayangi dan Mengasihi, ya Rahman ya Rahim.
Jika kita banyak salah, kita mohon ampun kepada Allah SWT, karena Dia Maha Mengampuni, ya Ghaffar ya Ghafuur. Kita berlindung kepada Allah SWT, karena Dia Pelindung yang sempurna, ya Waalyu, Allah yang mengawali segala bencana dan cobaan-cobaan, hanya Allah lah yang bisa menghentikannya, yaa Awwal ya Akhir.
Kalau Allah menghendaki memberikan cobaan-cobaan, bencana alam, bagi-Nya sangat mudah, hanya cukup mengatakan “kun” (jadilah) fayakun (maka terjadilah). “Innamaa amruhu idza araada syaian ayyakula lahu kun fayakun (Sesunguhnya hanyalah urusannya, ketika Dia Allah menghendaki sesuatu, maka bagi-Nya hanya dengan ucapan Jadilah, maka terjadilah). Jadi, jika Allah menghendaki sesuatu perkara, Dia hanya cukup mengatakan “Jadilah”, maka semua akan terjadi.
“Fasubhaanalladzi biyadihi malakuutu kulli syaiiw wailayhi turja’uun” ( Maka, Maha Suci Dzat Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu, dan hanya kepada-Nya lah kalian semua akan kembali ).
Saudara-saudara sekalian, saya berterima kasih diundang kesini, saya merasa terhormat diberi kesempatan berbicara, mohon maaf atas keterlambatan kedatangan saya. Selaku pimpinan Polri yang bertanggung jawab, diberi amanah oleh negara untuk menjaga stabilitas kemanan negeri ini, saya mohon semua pihak, dari panitia, ulama, hadirin, seluruh umat muslim, bangsa Indonesia, mohon didukung dalam kapasitas saya sebagai pimpinan Polri agar diberi kemampuan menjaga stabilitas kemanan dan ketertiban bangsa Indonesia.
Mohon juga kerjasamanya, agar kita semuanya diberikan kekuatan dan kebersamaan, sinergi, karena polisi tidak bisa bekerja sendiri menjaga keamanan dan ketertiban. Semua harus kerjasama, elemen bangsa, manusianya, dan tentunya yang lebih penting lagi adalah usaha untuk kepentingan akhirat, sebelum kembali kepada Allah SWT.
Untuk itu sebagai penyampaian akhir, saya ingin bersama-sama, dengan hati tulus dan ikhlas kita membaca Surat Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas dan ayat Kursiy. (Seluruh jamaah dipimpin oleh Kapolri bersama-sama membaca surat-surat dan ayat Al Qur’an tersebut dengan khusyuk, memohon kepada Allah SWT untuk kebaikan dan kedamian negeri ini, kelancaran dan keamanan Pemilu 2019 dan ketabahan bagi saudara-saudara yang tertimpa musibah bencana alam).
(Kapolri menambahkan dengan doa sapu jagat ) Rabbanaa aatinaa fid dunya hasanah, wafil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaabannar (Yaa Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari pedihnya siksa api neraka).
“Wa adkhilnal jannata ma’al abrar, ya ‘Aziizu ya Ghaffar ya Rabbal ‘aalamin”( dan masukkanlah kami ke dalam sorga bersama orang-orang yang berbuat baik, ya Tuhan Yang Maha Perkasa, Yang Maha Pengampun, Yang Maha Menguasai seluruh alam ).
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Setelah selesai memberikan taushiyah kamtibmas, Kapolri menyempatkan diri untuk makan bersama secara lesehan bersama pimpinan Ponpes As Syafi’iyah dan para ulama lainnya. Nampak keakraban dan suasana persaudaraan anatar aparat penegak hukum, para ulama dan asatidz serta para santri yang mengikuti pengajian Maulid Akbar Nabi Besar Muhammad SAW di kompleks Pesantren As Syafi’iyah Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat tersebut. (arief tajuk)