http://tajukonline.com – (9/1/2019) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo menyebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan pakar untuk memastikan potensi bencana di berbagai daerah serta menemukan mitigasi yang tepat.
“Kami akan berkoordinasi dengan para pakar,” ucap Doni di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Rabu 9 Januari 2019.
Selain itu, BNPB juga akan meningkatkan pelatihan sadar bencana kepada masyarakat hingga tingkat Rukun Warga atau RW. Sementara itu, mantan Kepala BNPB Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei menambahkan, pendidikan politeknik penanggulangan bencana yang telah disiapkan sejak tahun 2017 dengan Kementerian PAN RB dan Kemenristekdikti sudah bisa dimulai tahun ajaran 2019-2020.
Menurut dia, perintah Presiden Joko Widodo untuk memasukkan penanggulangan bencana dalam kurikulum pendidikan merupakan hal strategis dan kritikal dalam penanggulangan bencana karena pemahaman penanggulangan bencana jadi kunci keselamatan.
Selain itu, BNPB disebut juga sudah membuat mobile apps penanggulangan bencana yang digunakan untuk kepentingan diseminasi informasi kebencanaan dan sekaligus sebagai sarana edukasi yang siap untuk diluncurkan.
“Ini adalah hasil pembicaraan kami dengan Panglima TNI pada saat berada di NTB. Jadi, perlunya memberikan pembekalan tentang kemampuan penanggulangan bencana. oleh karena itu Beliau setuju, dandim, danrem harus mendapat pelatihan ini karena pada umumnya di hampir semua kejadian bencana yang ditunjuk sebagai komandan satgas adalah komandan polim,” ujar Willem.
Sebelumnya diketahui, pelantikan Doni Monardo akhirnya terlaksana dan resmi oleh Presiden Jokowi. Dia ditunjuk sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada Rabu pagi, 9 Januari 2019. Doni menggantikan pejabat lama, Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei.
Perjalanan karier Doni memang terbilang cukup baik. Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963 itu pernah menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, Komandan Pasukan Khusus atau Kopassus TNI. Hingga ia dipercaya menjadi Panglima Kodam Militer XVI Pattimura. Lalu sejak Oktober 2017, menjadi Panglima Kodam Militer III Siliwangi hingga Maret 2018.