http://tajukonline.com – (10/1/2019) Cendekiawan muslim Azyumardi Azra menilai apa yang disampaikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif tentang berhenti menyebut Presiden Jokowi anti-Islam adalah tepat. Menurut dia tudingan tersebut tak berdasar.
“Sudah jelas sekali narasi anti-Islam terhadap Jokowi tidak berdasar dan banyak didasarkan pada kepentingan politik untuk menciptakan narasi yang manipulatif,” ujarnya melalui sambungan telepon, Sabtu, 8 Desember 2018.
Azra mengatakan fakta bahwa Jokowi anti-Islam jauh panggang dari api. Melihat penyebarannya yang masif di media sosial, Azra meminta tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf lebih aktif menghalau isu tersebut.
Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi ini menyebut menghentikan narasi Jokowi anti-Islam untuk tidak menyebar melalui media sosial, disisipkan dalam ceramah atau khutbah memang sulit. Namun tim kampanye Jokowi harus menjelaskan ini kepada publik sesuai data dan fakta yang akurat.
“Tapi saya melihat masyarakat kita tidak banyak yang terpengaruh. Lawan politik Jokowi memang mereka banyak menyebarkan itu tapi kalau masyarakat saya rasa tidak,” jelasnya.
Imbauan untuk tidak lagi menuding Jokowi anti-Islam terlontar dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif. Buya, demikian ia disapa mencontohkan Presiden Jokowi sangat memperhatikan Muhammadiyah bahkan menyebut presiden pertama yang mengunjungi kampus Muallimin dan Muallimat, Yogyakarta, adalah Jokowi.
“Jangan gitulah. Hentikan!” kata Buya saat memberi kata sambutan di Resepsi Milad Satu Abad Madrasah Muallimin Mu’allimaat di Yogyakarta, Kamis, 6 Desember 2018. (arief tajuk)