tajukonline(11/1/2019)- Laporan Babinsa Banjarwinangun Sertu Nurul Yakin dari Petanahan Kebumen 27/12 bahwa anak Nurlela alias Supinah (34) bernama Dina Saputri (6) yang menderita cacat bawaan lahir (meningocele) dan sudah berobat ke pusesmas dirujuk ke RSU Kebumen dan RSU Margono Purwokerto dan telah dilakukan penanganan atau operasi namun belum membawa hasil yang bisa diharapkan. Maka dari itu Dandim 0709 Kebumen Letkol Inf. Zamril Philiang (Zamril) berinisiatif untuk melanjutkan penanganan Dina Saputri.
Waktu subuh di hari berikutnya, Zamril langsung menuju lokasi tempat tinggal Dina Saputri di Banjarwinangun Petanahan Kebumen untuk melakukan survei atau peninjauan langsung dan tidak menunggu lama, Dandim langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait bagaimana caranya agar Dina bisa segera ditangani.
Koordinasi dilakukan mulai dari perangkat desa, kecamatan pemda atau dinas sosial, donator, jajaran Kepolisian, Forkompimda dan pihak- pihak terkait untuk kelancaran penanganan Dina. Atas inisiasi inilah Zamril juga mengajak komunitas Sedulur Kebumen untuk menggalang donasi dalam rangka membiayai keseharian keluarga Dina selama dalam masa pengobatan. Total donasi uang yang terkumpul hingga 7/1/2019 berjumlah 25 juta rupiah.
Aktifis sedulur Kebumen Sugeng Budiawan mengatakan donasi digunakan untuk kebutuhan sehari- hari keluarga Dina selama di Jakarta.
“Karena kondisi ekonomi orang tuanya yang berada dibawah garis kemiskinan maka dengan rasa kemanusiaan kita menggalang donasi untuk meringankan beban keluarga Dina,” katanya.
Dandim 0709 Kebumen Zamril Philiang mengatakan bagaimana tahapan operasi dan pengobatan Dina.
“BPJS dan administrasi lengkap maka akan diberangkatkan untuk operasi di RSPAD Jakarta. Berangkat tgl 8 jam 10.00. Pengawalan dari 2 orang dari dinas sosial, anggota Kodim bagian kesehatan. Sampai Jakarta istirahat semalam, baru paginya ke RSPAD Gatot Soebroto untuk pengecekan dan tindakan selanjutnya. Pihak medis RSPAD nanti yang akan menangani lebih lanjut,” katanya.
Sementara Dina dioperasi dan penyembuhan di Jakarta maka rumah tinggal akan dibedah oleh tim Bedah Rumah, Bedah Rumah ke- 8. Dina berangkat ke Jakarta tanggal 8/1/2019 untuk menjalani operasi dan penyembuhan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Apa yang membuat Zamril Philiang tergerak?
Ini adalah semangat membantu.
“Saya juga tidak tahu, tapi Tuhan menunjukkan bahwa mungkin ini yang harus segera ditangani. Untuk berobat ke rumah sakit saja tidak bisa. Maka kami bersama Sedulur Kebumen segera melanjutkan bantuan. Kalau Pemda atau Dinas Sosial saya minta secara administrasi dan perlengkapannya untuk pengurusan operasi ini agar syarat- syaratnya segera selesai untuk proses berikutnya.
Harapan kita semua semoga penyakit segera sembuh, operasi berjalan lancar dan kembali dari Jakarta bisa seperti anak kecil lainnya. Dan semoga ini berguna buat semua.
“Jadi buat warga yang tidak bisa membantu secara material mohon doanya semoga bisa sembuh semaksimal mungkin.” harapnya.
“Kalau ada kebutuhan atau keperluan tinggal ngomong, mau beli apa atau Dina perlu apa, tinggal kasih tahu, nanti disediakan oleh anggota kami (TNI AD),” pesan Dandim kepada keluarga.
Sementara Pengobatan Dina berjalan, dilakukan bedah rumah oleh komunitas Sedulur Kebumen untuk bangunan atas nama Mustanginah (72). Menurut Kepala Desa setempat, bangunan tahun 2015 tidak dapat tunjangan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) termasuk yang berdiri tahun 2014- 2019. Jadi kalau mau diajukan harus menunggu RTLH tahun 2020. Kondisi yang sangat tidak layak sehingga Komunitas Sedulur Kebumen langsung melakukan Bedah Rumah yang ke delapan ini yang beralamat Banjarwinangun Petanahan Kebumen ini. (/-evie)