Ini 6 Poin Pidato Prabowo yang Tak Sesuai Kenyataan

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019). Prabowo-Sandiaga menyampaikan pidato kebangsaan dengan tema "Indonesia Menang" yang merupakan tagline visi dan misinya. SP/Joanito De Saojoao.

http://tajukonline.com – (15/1/2019) Jakarta, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Irma Suryani Chaniago, menyampaikan enam poin pidato visi-misi Prabowo Subianto tak sesuai kenyataan di lapangan.

Pertama, Prabowo menyebut TNI lemah. Padahal faktanya, sejumlah lembaga pemeringkat menempatkan kekuatan militer TNI nomor 15 di dunia, dan nomor empat di Asia. Kedua, soal cadangan beras nasional yang disebut Prabowo hanya bertahan untuk tiga minggu. “Faktanya, cadangan beras Bulog 1,3 juta ton, aman untuk enam bulan,” kata Irma Suryani, di Jakarta, Selasa (15/1).

Bacaan Lainnya

Ketiga, Prabowo menyebut kenaikkan harga barang kebutuhan tidak terkendali. Namun seperti disampaikan oleh ekonom Faisal Basri di dalam sebuah acara, harga justru bisa dikendalikan pemerintahan Jokowi, meski kurs rupiah terhadap dolar AS terpuruk.

Keempat, Prabowo berjanji akan mengambil tambang emas jika jadi pemimpin. “Kenyataannya, hanya Jokowi yang mampu mengambil Freeport yang diserahkan mertua Prabowo,” kata Irma.

Kelima, Prabowo berjanji meningkatkan taraf hidup atlet. Sementara kenyataannya, Jokowi adalah presiden yang mem-PNS-kan para atlet. “Keenam, Prabowo siap terima kritik. Faktanya, yang bersangkutan marah-marah saat media tidak menulis apa yang beliau kehendaki dengan memboikot media,” kata Irma.

Secara keseluruhan, kata Irma, pidato Prabowo berisi sikap pesimisme. Tidak satu pun prestasi Indonesia di matanya. Kalaupun menjanjikan program, Prabowo hanya menyampaikan apa yang sudah dilakukan Jokowi. Beberapa program Prabowo malah menjiplak program Jokowi yang diubah redaksionalnya. “Tampak sekali miskin gagasan. Tapi wajar juga karena selain tidak punya pengalaman, juga semua program yang disampaikan rata-rata sudah dilakukan Jokowi. Tidak ada yang baru,” kata Irma.

Irma memberi saran kepada Prabowo bahwa pidato kebangsaan harusnya diisi dengan optimisme, bukan negative thinking dan pesimisme terhadap bangsanya sendiri. “Pemimpin yang pesimistis tidak akan mampu membawa Indonesia lebih maju. Kenapa? Karena pasti miskin gagasan dan cepat putus asa,” kata Irma.

Sumber: BeritaSatu.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *