http://tajukonline.com – (16/1/2019) Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Numantyo menjadi perbincangan publik setelah meminta baliho pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mencatut foto dirinya diturunkan.
Buntut dari viralnya kasus tersebut, di Twitter kini ramai-ramai muncul gerakan unfollow akun Gatot Nurmantyo, sebagai wujud kekecewaan, seperti berikut.
Sementara itu, pantauan TribunWow.com, followers akun Twitter Gatot Nurmantyo pada Minggu (13/1/2019) sekitar pukul 16.00 tercatat 99.900-an.
Setelah banyak yang kecewa dan menggaungkan unfollow Gatot, followers sang jenderal terlihat berkurang, yakni menjadi 99.817 pada Senin (14/1/2019) pukul 09.00 WIB.
Penurunan tersebut terpantau belum signifikan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sekaligus Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso juga turut menanggapi protes Gatot Nurmantyo itu.
Priyo meminta kepada seluruh relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Solo segera menurunkan baliho tersebut.
“Kepada saudara2ku relawan @prabowo @sandiuno khususnya di Solo, mohon segera mencopot dan memusnahkan baliho/spanduk yg menyertakan foto Jend (purn) Gatot Nurmantyo.
Terima kasih. Salam perjuangan. cc @Nurmantyo_Gatot
Sy dpt info baliho dan spanduk2 tsb sumbangan warga yg langsung dipasang,, mungkin yg bikin itu ngefans pada mas @Nurmantyo_Gatot .
Di foto tsb sy lihat juga ada foto Bung Karno, tapi pak Harto nggak diajak, maaf sy gunakan kata musnahkan, masa sih dighaibkan.
Kawan2 di Solo mungkin mengira mas @Nurmantyo_Gatot mendukung @prabowo – dan pimpinan BPN yg hadir kurang perhatikan baliho/spanduk krn larut dlm gempita semangat hadirin. Kami akui itu kelengahan dan sekali lagi mohon maaf,” tulisnya.
Postingan itu kemudian ditanggapi oleh netter yang menyesalkan langkah Gatot.
“Betul itulah yg disesalkan, pak Gatot dlm hal ini tdk arif, pak Djoko Santoso mantan pimpinannya tentu sangat mudah kl beliau mau bicara lsg via telp dan yakinlah pak Djoko pasti memahaminya. Dengan komen melalui medsos digoreng sana sini oleh pihak sebelah,” tulis akun @rizal_shmm62.
Sebelumnya diberitakan, Gatot Nurmantyo memprotes fotonya yang dicatut pada baliho PoskoBPN Prabowo-Sandi di Solo.
Melalui akun Twitternya, @Nurmantyo_Gatot, Gatot Nurmantyo menegaskan dirinya tidak tahu menahu soal foto yang terpasang di posko BPN Prabowo-Sandiaga.
Lebih lanjut, Gatot Nurmantyo mengaku dirinya juga tidak pernah dimintai persetujuan atau pemberitahuan baik secara lisan maupun verbal.
Oleh karena itu, Gatot Nurmantyo meminta agar fotonya itu diturunkan dari balihoBPN Prabowo-Sandiaga secepatnya.
“Mngenai brita spt tsb diatas & ada foto saya pd baliho Posko BPN Prabowo-Sandi di Solo, saya nyatakn bhw saya tdk tahu menahu, tdk prnah dmintai prsetujuan atau dberi pmberitahuan baik sc lisan maupun verbal.
Utk itu, Saya mohon agar foto saya dturunkn dri baliho trsbut scepatnya,” tulis Gatot Nurmantyo, Sabtu (12/1/2019).
Diberitakan TribunSolo.com, foto Gatot Nurmantyo terpasang di posko BPN Prabowo-Sandiaga di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (11/1/2019).
Dalam foto itu, tampak Gatot Nurmantyo masih menggunakan atribut lengkap tentara bertopi bintang empat.
Namun saat disinggung apakah foto Gatot menandakan dia bergabung ke Prabowo-Sandi, Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso menjawab diplomatis.
“Kalian (wartawan) sudah pinter semuanya,” ungkapnya usai peresmian Posko BPN Prabowo-Sandiaga di Kota Solo, Jumat (11/1/2019).
Menurut Djoksan sapaan akrabnya, dalam negara demokrasi setiap orang memiliki hak untuk mementukan pilihannya.
“Selama ini baik-baik saja, mau membantu saya boleh, mau memilih 01 juga boleh,” aku dia.
Djoksan menegaskan, ketika Gatot masih menjadi anggotanya dalam tubuh TNI, sebagai senior ia telah menjelaskan tugas dan kewajibannya dengan baik.
“Memasuki politik saat ini, bebas-bebas saja,” terang dia.
Setelah menuai protes, pihak BPN telah menurunkan baliho pasangan Prabowo-Sandi yang termuat foto Gatot Nurmantyo.
“Ada antusiasme dari relawan-relawan yang mungkin salah satu di antara relawan itu ada yang ngefans (kagum) dengan Pak Gatot.”
“Jadi, menurut saya sebenarnya kita tidak keberatan kok ada baliho Pak Gatot.”
“Iya, namanya relawan kan gitu,” kata Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono di Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/1/2019), dikutip dari Kompas.com.
“Sekarang balihonya juga sudah tidak ada. Setelah acara selesaikan juga sudah tidak ada,” sambung Ferry. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah/Vintoko)