Prabowo Sebut Gaji PNS Kurang, Jokowi Tak Setuju

Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersama pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat pertama Pilpres 2019. (Photo : ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

http://tajukonline.com – (17/1/2019) Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa penghasilan para pegawai negeri kurang dan tidak realistis. Bila terpilih, dia berjanji akan memperbaikinya agar kualitas birokrat meningkat.

“Uang dari mana. Tax rasio yang sekarang di bawah 10 persen. Akan saya tingkatkan minimal 16 persen,” kata Prabowo dalam debat capres-cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019.

Bacaan Lainnya

Dengan cara demikian, Prabowo percaya kualitas hidup PNS akan lebih baik, kebutuhan terjamin. Tapi, kalau mereka masih tetap korupsi, maka harus ditindak sekeras-kerasnya.

“Kita contoh tindakan drastis negara-negara lain, taruh di pulau yang terpencil, suruh tambang pasir terus menerus,” katanya.

Prabowo menegaskan bahwa penghasilan para PNS, pejabat negara harus diperbaiki. Setelah itu, mereka harus diawasi aparat penegak hukum, seperti kejaksaan, dan KPK.

“Kita bikin KPK di daerah-daerah, provinsi-provinsi, tambah anggaran KPK, penegak hukum antikorupsi,” katanya.

Tapi, Capres Nomor Urut 01, Jokowi, tidak setuju apa yang disampaikan Prabowo. Dia menegaskan bahwa gaji PNS dengan tambahan kinerja yang sudah besar.

“Yang penting sekarang adalah perampingan birokrasi, merit sistem, rekrutmen melalui merit sistem, sesuai kompetensi, sesuai dengan rekam jejak, dan kedua, pengawasan internal yang kuat, penting sekali, dan pengawasan eksternal baik dari masyarakat, media, bagi perbaikan untuk birokrasi yang bersih,” tuturnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *