http://tajukonline.com – (20/1/2019) Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sering kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial selama masa kampanye. Tak jarang, pernyataan-pernyataan Prabowo diprotes pihak terkait lantaran salah data dan informasi.
Salah satunya pernyataan Prabowo dalam Pidato Kebangsaan “Indonesia Menang” Senin (14/1) lalu yang menyebutkan adanya warga di Jawa Tengah bunuh diri dikarenakan memiliki utang.
Prabowo menyebut seorang warga dari Desa Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah bernama Hardi melakukan tindakan bunuh diri karena merasa tidak sanggup membayar utang, dan beban ekonomi yang dipikul dirasa terlalu berat.
Keluarga almarhum Hardi yang diwakili oleh sang istri, Supinah, dengan tegas membantah pernyataan Prabowo tersebut. Supinah menuturkan, keluarganya hidup dengan kondisi yang berkecukupan. Supinah dan Hardi memiliki rumah dan kebun yang mampu menopang perekonomian keluarga.
“Kami memiliki kebun jati yang cukup luas, ditambah dengan ladang yang saat ini ditanam kacang. Belum lagi setiap tahun, kami masih bisa menyewa sawah setengah bahu (1 bahu sekitar 7.000 meter persegi). Jadi secara ekonomi, kami tidak merasa kekurangan,” jelas Supinah.
Selain itu, Supinah menyatakan, anak-anaknya sudah bekerja sehingga tak membebani perekonomian keluarga. Untuk itu, Supinah menegaskan, faktor ekonomi bukan alasan suaminya memilih bunuh diri. Supinah mengaku hingga saat ini, pihak keluarga belum mengetahui secara pasti latar belakang peristiwa tersebut. (idris tajuk)