http://tajukonline.com – (23/1/2019) Pasca debat perdana Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Pengamat Politik Effendi Gazali ikut memberikan tanggapan dalam acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (21/1/2019).
Effendi Gazali menyebut bahwa calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) lebih tampil menyerang daripada calon nomor urut 02 Prabowo Subianto.
“Saya melihat seharusnya, permainan menyerang, dengan kalimat yang terukur, dengan gaya yang bagus, senyum, toh gayanya sudah bebas, itu harusnya ada di 02,” kata Effendi.
“Toh pintu masuk gaya berkomunikasinya sudah dinilai cukup bagus.”
“Tapi yang keluar lebih menyerang pak Jokowi loh, coba itu Anda lihat, kalimat-kalimat, dia cukup menyerang dengan baik,” ungkap Effendi.
Ia menambahkan, bahkan di satu kesempatan, Jokowi langsung dapat mematikan pernyataan Prabowo.
“Di beberapa kesempatan langsung bisa mematikan, misalnya pasangan 02 memberi contoh ada ‘kepala desa yang mendukung kami, tapi kemudian ditahan’,” kata Effendi menirukan omongan Prabowo.
“‘Jangan begitu pak Prabowo, jangan menuduh’, itu buktinya langsung menuju kasus operasi plastik Ratna Sarumpaet, dan itu mati sekali, begitu balik ke kasus Ratna Sarumpaet, sudah mati angin langsung,” sambung Effendi.
Effendi mengaku bahkan dirinya tidak memperkirakan Jokowi akan menyerang dengan topik itu.
“Itu sebenarnya kasus langsung yang oleh pak Prabowo, tapi langsung mati angin oleh Jokowi, sangat baik,” kata dia.
Lebih lanjut, Effendi menyoroti serangan terkait closing statement para paslon.
Menurutnya, closing statement itu sangat membedakan kedua kandidat.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini.