Swing Voters Alumni SMA se-Jakarta Jatuhkan Dukungan ke Jokowi-Ma’ruf

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019. (Photo : ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

http://tajukonline.com – (23/1/2019) Para alumni SMA se- Jakarta yang belum menentukan pilihan atau swing voters menyatakan mendukung capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo- Ma’ruf Amin.

Dukungan tersebut disampaikan kepada Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan) saat Budi diundang dalam silaturahmi dan dialog bersama Alumni SMA se-Jakarta.

Bacaan Lainnya

“Saya datang ke sini memenuhi undangan rekan-rekan sekalian dan saya mengapresiasi dukungan tersebut,” ujar Budi Karya, melalui siaran pers, Jakarta, Minggu (20/1). Seperti dilansir Antara.

Budi yang juga Ketua Dewan Penasihat Masyarakat Cinta Masjid (MCM) ini mengatakan dukungan tersebut merupakan luapan kegundahan dari silent majority atas nasib Indonesia ke depan. Selama ini, kata dia, mereka hanya memperhatikan kondisi yang terjadi tanpa menjatuhkan pilihan politik.

“Silent majority ini bangkit. Indonesia harus diselamatkan dari pengaruh yang tak proporsional. Saya apresiasi hal itu,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Alumni SMA Jakarta Bersatu, Nanda Abraham mengatakan tujuan pergerakan ini sebagai upaya untuk membangunkan silent majority. Dalam tiga minggu pergerakan, kata Nanda, sudah ada 110 sekolah yang terdata dan dengan anggota 2.000-an lebih.

“Kenapa memilih Jokowi, dari yang tadinya kita enggak ngomong karena kita bukan orang partai. 95 Persen alumni yang bergabung ke kita, bukan orang partai. Karena kita ingin dipimpin oleh pemimpin yang bisa bikin bangsa kita lebih maju. Itu sudah terbukti selama 4 tahun Jokowi memimpin Indonesia,” ujar Nanda.

Dede Radinal, Alumni SMA 4 dan salah satu inisiator mengungkapkan pergerakan ini wujud kegundahan terhadap situasi politik.

“Ada yang bimbang, ada yang belum menentukan pilihan. Tapi kita harus bergerak. Rasa kegundahan kami sebagai silent majority terhadap situasi politik yang tak kondusif,” tambah Dede. [ded]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *