World Economic Forum 2019: Indonesia Bahas Teknologi, Ekonomi Dan Lingkungan

Delegasi Indonesia menghadiri Annual Meeting World Economic Forum (WEF) 2019 yang berlangsung 22-25/ 1/ 2019 di Davos, Swiss

https://tajukonline.com (14/1/2019)- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menghadiri perhelatan tahunan Annual Meeting World Economic Forum (WEF) tahun 2019 yang berlangsung 22-25/ 1/ 2019 di Davos, Swiss.

Agenda yang akan dibahas delegasi Indonesia antara lain mengenai perkembangan teknologi digital dan potensi Indonesia dalam sektor ekonomi digital, isu ekonomi 4.0, serta isu lingkungan dan pengaruh teknologi terhadap perekonomian dunia.

Bacaan Lainnya

Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara telah menjadwalkan 13 forum pertemuan dengan berbagai pihak. Semua pertemuan itu diisi dengan agenda untuk menyampaian kemudahan dan iklim investasi yang semakin baik di Indonesia.

“Kita akan menyampaikan bahwa saat ini di Indonesia telah terjadi perubahan. Pemerintah menerapkan pendekatan light touch regulations di mana pemerintah tidak lagi mengedepankan peran sebagai regulator, tetapi lebih dari itu menjadi fasilitator dan akselerator,” katanya.

Salah satu bentuk nyata upaya untuk melakukan percepatan ekonomi digital dalam ekonomi global itu, Kementerian Kominfo menggelar Next Indonesia Unicorn (NextIcorn) untuk mengangkat tentang perekonomian digital bangsa.

Menteri Kominfo menegaskan Indonesia akan membuka berbagai peluang investasi dengan syarat bisa memberikan nilai tambah kepada Indonesia.

“Terutama untuk meningkatkan nilai sumberdaya manusia Indonesia. Saat ini Indonesia tengah menyiapkan sumber daya manusia digital di level teknis. Program itu merupakan kolaborasi pemerintah, perusahan digital dan universitas terkemuka di Indonesia. Kita berikan beasiswa untuk 20 ribu orang digital talent. Langkah ahead the curve untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang bisa membangun TIK di Indonesia,” ungkapnya.

Melalui Program Digital Talent Scholarship, Indonesia meningkatkan investasi sektor sumberdaya manusia dengan memberikan pelatihan non-gelar berdurasi 2 bulan. Bidang keahlian yang diajarkan antara lain artificial intelligence, big data, cyber security, cloud computing dan bisnis digital.

Sejumlah inisiatif yang telah dibahas di level regional juga akan menjadi agenda bahasan. Tahun lalu, Indonesia mengambil peran untuk membangun ekonomi digital dengan mengadopsi pendekatan regional dalam membangun integrated digital region across ASEAN.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *