http://tajukonline.com – (5/2/2019) Sebanyak 300 kiai dan ulama se Pamekasan menyatakan dukungan untuk pasangan capres cawapres Jokowi – Ma’ruf Amin dalam Pilpres 17 April 2019 mendatang.
Hal itu disampaikan para kiai dan ulama se Pamekasan dalam acara Silaturahmi Ulama dan Tokoh Pamekasan dalam rangka pemenangan Jokowi-Ma’ruf bersama KH Asep Syaifuddin Chalim, Senin (4/2/2019) siang.
Dalam forum tersebut para ulama dan tokoh kiai se-Pamekasan sepakat untuk memberikan dukungan pada Jokowi-Ma’ruf setelah merasakan bukti kerja nyata dari pemerintahan Presiden Jokowi selama empat tahun ini.
Salah satunya yang begitu dirasakan warga Pamekasan Madura adalah manfaat akses Jembatan Suramadu yang saat ini sudah bisa gratis dinikmati warga Madura.
Kiai Afifudin Toha, Rois Suriah NU Pamekasan yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Sumber Gayam, Kadus, Pamekasan mengatakan, selama ini perhatian Jokowi ke Madura begitu besar.
“Kami sendiri bisa merasakan dampak manfaat dari gratisnya Jembatan Suramadu. Kebijakan itu membuat ekonomi di Madura menjadi lancar dan tidak perlu lagi bayar, dulu sekali jalan harus bayar Rp 30 ribu,” kata Kiai Afifuddin.
Selain itu, Kiai Afifuddin itu juga menyebut bahwa perhatian Jokowi ke dunia pesantren begitu besar. Mulai ditetapkannya Hari Santri Nasional, dan banyaknya program pendidikan untuk pesantren.
Keberhasilan dan perhatian Jokowi yang dirasakan itulah yang membuat para kiai se Pamekasan ini sepakat satu suara untuk Jokowi.
Ditambah lagi keberadaan Kiai Ma’ruf yang merupakan mantan Rais Aam PBNU dan mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia, membuat para ulama Madura yang kental kereligiusitasannya ini tak ragu memilih Jokowi-Ma’ruf.
“Dengan didampingi Kiai Ma’ruf insyaallah kami tak ragu memilih Jokowi-Kiai Ma’ruf, nomor 1,” katanya.
Dalam kesempatan itu Kiai Asep Syaifuddin Chalim mengatakan, forum itu adalah forum strategis dalam proses menggalang dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf.
Sebab yang berkumpul bukan hanya kiai stuktural NU saja melainkan juga para kiai kultural alias para kiai kampung Pamekasan.
“Pilpres tahun 2019 bukan sekedar pertarungan paslon 01 dan 02, tapi juga pertarungan dan pertaruhan ideologis antara aswaja dan salafi, antara NU dan lainnya. Maka kita harus berjuang memenangkan aswajah, titipkan pada Jokowi-Kiai Ma’ruf,” tegas Kiai Asep.
Kiai Asep tak memungkiri bahwa di Pilpres ini, menimbulkan persaingan yang ketat terutama dengan adanya media sosial. Yang membuat Pilpres banyak dibumbui dengan pertarungan hoaks.
Namun dengan tegas Kiai Asep meminta pada kiai dan ulama se Pamekasan untuk tidak terpancing hoaks. Dan tidak pula membalasnya dengan hoaks pula. Melainkan membalasnya dengan menyebarkan prestasi pemerintahan Jokowi.
“Dengan banyaknya hoaks, kita bacakan saja hizbun nashor, kita doakan supaya hoaks yang mereka sebarkan menamparkan muka mereka sendiri. Sebagaimana apa yang terjadi pada Ratna Sarumpaet dan juga Ahmad Dhani,” pungkas Kiai Asep yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ammanatul Ummah tersebut.