Umat Islam Sudah Bergeser, Kini Mayoritas Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin

Salat Ied Bandung: Ribuan umat Islam mengikuti salat Idul Fitri di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, kamis (8/8). Mayoritas umat muslim melaksanakan Shalat Ied, setelah Pemerintah mengumumkan 1 Syawal 1434H jatuh pada pada hari ini 8 Agustus 2013.

http://tajukonline.com – (9/4/2019) Diakui atau tidak, terdapat pergeseran suara pada kalangan umat Islam pada Pilpres 2019 dibandingkan 2014. Saat ini, umat Islam di Indonesia lebih cenderung mencoblos Joko Widodo dibandingkan Prabowo Subianto.

Pergeseran tersebut tampak pada hasil survei Indikator Politik Indonesia per Maret 2019 ini. Juga dipotret oleh lembaga survei lainnya. Semuanya menguatkan temuan bahwa Jokowi-Maruf Amin telah menjadi pilihan umat Islam pada Pilpres 2019 ini.

Bacaan Lainnya

Hasil survei Indikator menunjukkan tingkat keterpilihan pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin, diantara pemilih muslim mencapai 50,9 persen, sedangkan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 41,6 persen.

“Ada sedikit perubahan. Di exit poll kami di Pilpres 2014, pemilih Muslim yang memilih Pak Jokowi itu 48,6 persen dan yang memilih Prabowo 51,4 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2019).

Jika di Pilpres 2014 lalu Prabowo lebih unggul diantara umat Islam, kini di Pilpres 2019 kondisi nya berbalik. Jokowi yang justru unggul di kalangan pemilih Islam.

Salah satu faktornya karena Jokowi-Ma’ruf menang besar di organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dan ormas lain. Diakui atau tidak, faktor Kiai Ma’ruf Amin tak bisa dinafikan di sini.

Tingkat keterpilihan Jokowi-Ma’ruf di kalangan pemilih NU adalah 62,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 31,9 persen. Sedangkan untuk ormas lain, Jokowi-Ma’ruf unggul 58,3 persen dan Prabowo-Sandi 35,8 persen.

Kemudian, dari Oktober 2018 hingga Maret 2019, basis dukungan Jokowi-Ma’ruf di kalangan pemilih Islam cenderung menguat, sementara kelompok undecided voters kian rendah.

Di sisi lain, kubu 02 ternyata juga kalah diantara pemilih non-Muslim, yang 87 persen memilih Jokowi-Ma’ruf. Sementara itu hanya 8 persen pemilih non-Muslim yang memilih Prabowo-Sandi.

Survei dari Indikator Politik ini digelar pada periode 22-29 Maret 2019 dan dilakukan terhadap 1.220 responden dengan metode random sampling. Adapun margin of error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Jokowi-Ma’ruf Amin Wadah Aspirasi Umat Islam Indonesia

Selain adanya pergeseran preferensi umat Islam yang berhasil dipotret oleh Indikator, Jokowi-Ma’ruf Amin ternyata lebih mewakili aspirasi umat Islam dibandingkan Prabowo-Sandi. Hal ini berdasarkan temuan lembaga survei IndoBarometer pada Maret lalu.

Menurut survei IndoBarometer, dari total pemilih Islam sebesar 87,9 persen, terdapat 47,9 persen yang menyebutkan Jokowi-Ma’ruf mewakili aspirasi umat Islam, sedangkan ada 28,2 persen mengaku menjawab Prabowo-Sandi mewakili aspirasi umat Islam.

Bila dibedah ke masing-masing personal, dari total pemilih muslim, sebanyak 45,5 persen umat Islam menyatakan Jokowi mewakili aspirasi umat Islam. Sedangkan 30 persen menyatakan Prabowo mewakili aspirasi umat Islam. Sementara itu 24,5 persen tak menjawab.

Kemudian, jika kedua cawapres dihadap-hadapkan, dari total pemilih muslim, 55,4 persen menyatakan Ma’ruf mewakili aspirasi umat Islam. Sedangkan 24,8 persen menyatakan Sandiaga mewakili aspirasi umat Islam. Sementara itu 28,5 persen tidak menjawab.

Survei ini dilakukan Indo Barometer pada 15-21 Maret di 34 provinsi. Jumlah respondennya mencapai 1.200 orang yang telah memiliki hak pilih dengan margin of error 2,83 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.

Suara FPI Tak Bulat ke Prabowo-Sandi

Selain dua temuan di atas, ada satu fakta menarik lainnya dari temuan beberapa lembaga survei terkait preferensi umat Islam di Indonesia pada Pilpres 2019 ini. Temuan yang cukup mengejutkan tampak dari riset LSI Denny JA.

Hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan suara pemilih Front Pembela Islam (FPI) tidak sepenuhnya mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berdasarkan survei yang dilakukan 18 Maret hingga 26 Maret itu, Prabowo-Sandi mendapat elektabilitas sebesar 52,4-58,8 persen pada pemilih FPI. Sementara itu, Jokowi-Ma’ruf Amin memperoleh elektabilitas sebesar 41,2-47,6 persen.

Secara keseluruhan, persepsi para pemilih muslim tentang Jokowi-Ma’ruf semakin baik,. Salah satu alasannya karena persepsi pasangan 01 itu tidak ramah Islam dan memsuhi ulama, lambat laun semakin terkikis.

Apalagi Jokowi kini menggandeng KH. Ma’ruf Amin yang notabene seorang ulama. Posisi Kiai Maruf Amin sebagai Ketua Umum MUI dan Rais Aam PBNU telah membantah seluruh fitnah dan kabar hoaks itu semua.

Jokowi Pilihan Umat Islam Indonesia

Dari ketiga survei di atas, kita saat ini memiliki kesimpulan bahwasanya Jokowi-Ma’ruf Amin merupakan pilihan paling logis dan rasional bagi umat Islam di Indonesia.

Berbagai narasi fitnah dan hoaks yang sempat menerpa Jokowi perlahan mulai sirna. Umat Islam makin banyak yang tersadar bahwa isu-isu yang menyebutkan Jokowi-PKI, Jokowi Anti-Islam, dan Jokowi memusuhi ulama itu tidak benar.

Dari segi pribadi, Jokowi merupakan sosok yang taat beragama. Ia rajin shalat dan puasa sunah. Jokowi juga bisa menjadi Imam Shalat dan mengaji (dua hal yang tak bisa dilakukan oleh lawannya, Prabowo).

Ditambah dengan komitmen Jokowi kepada umat Islam yang cukup besar. Hal itu tercermin dari berbagai kebijakannya, misalnya, Hari Santri Nasional, RUU Pesantren, Rusun Pesantren, dan Bank Wakaf Mikro.

Tak ketinggalan, Jokowi kemudian menggandeng seorang “pentolan” ulama di Indonesia sebagai wakilnya, yaitu KH. Maruf Amin. Beliau sebelumnya adalah Rais ‘Aam (pimpinan tertinggi) PBNU dan Ketua Umum MUI.

Kiai Maruf juga bukan orang baru di dunia politik. Beliau juga seorang pegiat ekonomi syariah di Indonesia. Dengan kapasitas seperti itu, keulamaan Kiai Maruf Amin tak perlu diragukan lagi.

Berbagai hal di atas, semakin meneguhkan bahwa Jokowi dan KH. Maruf Amin adalah aspirasi umat Islam untuk Indonesia. Keduanya pasangan yang pas dan cocok, karena mewakili dua unsur utama Indonesia, yaitu nasionalis dan religius.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *