http://tajukonline.com – (19/9/2019) Stori atau kisah taruna Akademi Polisi atau Akpol dari di Riau, anak laki-laki satu-satunya hingga miliki tinggi badan di atas tata-rata, sempat bertemu Iriana Jokowi.
Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) bernama Dwiwahyu Sagita Ramadhan, memiliki tinggi badan yang tak biasa dibanding temannya yang lain, hingga saat mendaftar Akpol, tinggi badannya mencapai 190 cm.
Ternyata banyak cerita menarik tentang pemuda yang satu ini, baik saat dia masih kecil, hingga saat dia dewasa dan berhasil masuk Akpol.
Sang ayah, Kombes Pol Sunarto, yang tak lain adalah Kabid Humas Polda Riau, mengisahkan tentang perjalanan hidup anak laki-laki satu-satunya itu.
Disebutkan Sunarto, anaknya Brigadir Satu Taruna Dwiwahyu Sagita Ramadhan, merupakan Taruna tingkat III Akademi Kepolisian Semarang.
Dwiwahyu Sagita Ramadhan lahir di Pekanbaru pada tanggal 23 Desember 1998.
Saat lahir disebutkan Sunarto, sang anak memang sudah memiliki postur di atas rata-rata, karena orang Indonesia memiliki tinggi badan rata-rata untuk laki-laki dewasa yaitu 5 kaki 1.83 inci atau 159 centimeter.
“Dia lahir dengan berat 5 kg dan panjang 54 cm. Dia anak kedua dari empat bersaudara, kebetulan anak laki-laki satu-satunya,” ungkap Perwira Menengah (Pamen) yang merupakan suami dari Rehan Kemala ini, Rabu (11/9/2019).
Dia melanjutkan, Dwiwahyu yang lebih akrab disapa Agit, menamatkan pendidikan dasar di SDN 109 Pekanbaru.
Dia lalu meneruskan sekolah di SMPN 8 Pekanbaru.
Baru sekitar setahun, Agit pindah ke Sulawesi Tenggara, karena sang Ayah pindah tugas ke sana.
Di sana dia pun melanjutkan sekolah di SMPN 1 Muna.
Namun setahun kemudian, Agit pindah lagi dan baru menamatkan sekolah di SMPN 1 Baubau.
Lulus SMP, Agit melanjutkan sekolah di SMAN 4 Kendari Sulawesi dan tamat pada tahun 2016.
Disebutkan Sunarto, Agit lalu mendaftar Akpol setamat sekolah.
Namun sayang ketika itu dia kalah ranking.
“Hal itu yang membuatnya akhirnya terpacu dan bertekat bulat untuk tidak gagal lagi pada kesempatan berikutnya,” sebut pria yang akrab disapa Narto ini.
Hal tersebut diungkapkan Pamen berpangkat melati tiga ini, ternyata terbukti.
Setelah mempersiapkan diri secara matang selama setahun, pada 2017 Agit kembali mendaftar lagi untuk kedua kalinya.
“Alhamdulillah anak saya berhasil lolos dari Panda Polda Sultra,” tuturnya.
Sunarto menyatakan, Agit mantap memilih untuk menjadi Polisi. Karena memang cita-citanya semenjak menamatkan SMP.
Tak bisa dipungkiri kata Sunarto, Agit memang terinspirasi dari dirinya, yang juga seorang polisi.
“Tapi pada dasarnya, sebagai orangtua saya memberikan kebebasan kepada anak, untuk menentukan jalan hidup sesuai dengan keinginannya. Kami orangtua hanya memberikan dorongan dan support, serta doa kepada mereka,” ungkap mantan Kabid Humas Polda Sultra ini.
“Dulu waktu kecil, dia juga suka pakai baju polisi bapaknya,” ungkap Sunarto lagi, mengenang perangai sang anak.
Sambung Sunarto, Agit termasuk anak yang suka bergaul dengan teman-temannya dan aktif di kegiatan diluar sekolah.
Dia suka ikut ekstrakurikuler, terutama dibidang kesenian dan olahraga.
“Dia hobby menyanyi dan solo gitar, sering diminta tampil baik di lingkungan sekolah maupun kegiatan umum. Hobby ini berlanjut di Akademi dan aktif di grup musik keroncong Akademi Kepolisian,” tuturnya.
Selain itu dibeberkan Sunarto, Agit termasuk anak yang ringan tangan menolong orang lain, serta penurut dengan orangtua.
“Saya juga salut dengan kemandiriannya. Termasuk dalam mempersiapkan diri untuk ikut seleksi Akpol, dia lakukan sendiri,” ulasnya.
Sunarto menerangkan, saat awal-awal mengikuti masa pendidikan, Agit kerap mengeluhkan rindu dengan keluarga.
Menurut Sunarto, wajar anaknya seperti itu. Karena memang selama sekolah tidak pernah jauh dari keluarga.
“Ya begitulah. Anak ini sangat dekat dengan ibunya,” paparnya.
Disinggung soal tinggi badan anaknya yang tak biasa, Sunarto mengaku, dulunya Agit malah berpostur bulat dan gendut, sampai masa SMP.
Namun Agit memiliki kesadaran sendiri saat di SMA, untuk mengatur pola makan dan olahraga.
Ternyata selain lebih ramping, tingginya juga terus bertambah.
Bahkan diceritakan Sunarto, ada hal lucu yang sering terjadi, lantaran tinggi badan Agit yang menjulang.
“Dia suka kejedot pintu. Tapi kalau di rumah ya nggak. Karena sudah disesuaikan,” ungkap Sunarto sambil tertawa.
Kepada Agit, Sunarto dan Rehan Kemala selaku orangtua, selalu berpesan agar tidak lupa salat 5 waktu dan mengaji saat ada kesempatan.
Selanjutnya tetap menjaga diri, belajar dan berlatih penuh disiplin hingga kelak bisa dilantik menjadi Perwira Polri yang amanah.
“Dia juga pernah menyampaikan akan selalu bertekad dan berusaha yang terbaik, demi bisa membahagiakan orang tua dan keluarga,” urainya.
“Dia ingin menjadi Polisi yang amanah bagi bangsa dan masyarakat kelak,” pungkas Sunarto.
Iriana Jokowi Harus Mendongak
Tinggi badan seorang Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) yang hampir mencapai 2 meter membuat Ibu Negara, Iriana Jokowi mendongak.
Momen itu menjadi perhatian publik dan sempat viral di media sosial setelah sebuah video resmi dari akun Sekretariat Presiden diunggah di Youtube.
Momen yang sontak menuai perhatian itu terjadi saat Irian Jokowi mengunjungi Akademi Angkatan Udara (AAU) di Sleman, Yogyakarta.
Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Jumat (6/9/2019) kemarin.
Iriana Jokowi didampingi Mufida Kalla dan sejumlah istri menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja.
Kunjungan Iriana Jokowi tersebut merupakan dalam rangka meninjau sosialiasi bahaya narkoba.
Dalam kesempatan itu, Iriana Jokowi menyapa para taruna yang hadir dalam ruang aula.
Momen tak biasa pun terlihat saat Iriana Jokowi berbincang dengan sejumlah taruna.
Dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, beberapa taruna tampak berdiri di hadapan peserta yang hadir.
Ada sebanyak lima taruna yang berdiri di depan.
Iriana Jokowi tampak menyapa dan mengajaknya berbincang.
Satu diantara taruna tersebut pun membuat Iriana Jokowi kaget.
Iriana Jokowi terperangah saat mendengar tinggi badan taruna tersebut.
Seolah tak percaya, Iriana Jokowi menegaskannya dengan kembali bertanya.
“Hah 190?” ucap Iriana Jokowi.
“100,” tambahnya.
“190,” saut taruna AAU.
Sontak momen tersebut jadi perhatian peserta yang hadir dalam sosialisasi.
Terdengar suasana di aula tersebut seketika riuh sesaat.
Bahkan Mufida Kalla pun turut bereaksi saat melihat momen tersebut.
Mufida Kalla terlihat tersenyum dan langsung menatap wajah taruna itu.
Sementara itu masih dengan raut wajah tak menyangka, Iriana Jokowi tampak langsung berdiri di sebelah taruna itu.
“Bicara gini,” celetuk Iriana Jokowi seraya menengadahkan kepalanya.
Untuk diketahui, acara tersebut adalah bagian dari rangkaian kunjungan kerja Iriana Jokowi bersama Mufidah Kalla serta sejumlah istri menteri.
Iriana Jokowi dan rombongan langsung disambut dengan penampilan drum band Gita Dirgantara yang beranggotakan taruna-taruni AAU setibanya di lokasi kunjungan.
Setelah memasuki ruang aula, Iriana Jokowi dan rombongannya disuguhi penampilan kolaborasi kesenian para taruna-taruni Akademi Militer.
Sejumlah taruna-taruni itu menampilkan kesenian rampak kendang, tari saman, dan hiburan band.
Penampilan para taruna-taruni itu pun sukses membuat Iriana Jokowi terkesan.
“Tadi pertama ada penampilan yang bagus sekali. Saya selama ini keliling seluruh Indonesia biasanya juga ada penampilan, tapi di sini adalah penampilan yang terbaik,” ujar Iriana Jokowi.
Acara sosialisasi bahaya narkoba itu diakhiri dengan penampilan band dan foto bersama.
Tonton videonya: