Mungkin hanya sebuah kebetulan atau memang ini rahasia Tuhan bahwa kenaikan pangkat Gatot Eddy Pramono dari bintang dua ke bintang tiga bertepatan dengan terjadinya peristiwa Gerhana Matahari Cincin (GMC), Kamis 26 Desember 2019. Gatot Eddy menyandang pangkat Komisaris Jenderal Polisi dengan diiringi lantunan takbir khotbah dan solat gerhana sebagian besar kaum muslimin.
Gerhana Matahari Cincin (GMC) sendiri terjadi saat matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Ketika itu, piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dibandingkan piringan matahari. Oleh karena itu, momen puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yakni gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Sehingga dapat dikatakan, pada hari ketika matahari, bulan dan bumi tepat dalam satu garis turunlah tiga bintang bagi Gatot Eddy Pramono, perwira polisi yang lahir di Solok, Sumatera Barat 54 tahun silam.
Selain bertepatan dengan terjadinya GMC, ada beberapa fakta menarik yang mengiringi kenaikan pangkat lulusan Akademi Kepolisian 1988 tersebut.
1. Naik pangkat sebelum dilantik sebagai Wakapolri
Dari sekian banyak perwira tinggi Polri yang naik pangkat, Gatot Eddy menjadi satu-satunya pejabat yang belum dilantik menduduki posisi yang baru sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Artinya Gatot Eddy masih definitif sebagai Kapolda Metro Jaya dan Komjen Ari Dono Sukmanto sebagai Wakapolri saat ini.
Berbeda dengan beberapa perwira tinggi lainnya yang telah dilantik sebelum dinaikkan pangkatnya. Sigit Listyo Prabowo telah dilantik sebagai Kabareskrim sebelum naik pangkat dari Inspektur Jenderal menjadi Komisaris Jenderal. Begitu juga Agus Andrianto, telah resmi menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri sebelum dinaikkan pangkatnya.
Dengan demikian selama beberapa hari ke depan Polda Metro Jaya akan dipimpin oleh seorang jenderal bintang tiga atau komisaris jenderal polisi.
2. Wakapolri ke 13 dalam sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia
Jabatan Wakapolri baru dibentuk pada tahun 1998 diimana pejabat pertamanya adalah Letnan Jenderal Polisi Suroyo Bimantoro yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. Kemudian berturut-turut sudah dua belas jenderal polisi yang menjabat sebagai orang nomor dua di tubuh Korps Bhayangkara termasuk Suroyo Bimantoro sejak tahun 1998 hingga 2000, antara lain :
Letjend Pol Chairuddin Ismail (2000 – 2001), Komjen Pol Kadaryanto (2002 – 2004), Komjen Pol Adang Daradjatun (2004 – 2006), Komjen Pol Makbul Padmanegara (2006 – 2010), Komjen Pol Jusuf Manggabarani (2010 – 2011), Komjen Pol Nanan Soekarna (2011 – 2013), Komjen Pol Oegroseno (2013 – 2014), Komjen Pol Badrodin Haiti (2014 – 2015), Komjen Pol Budi Gunawan (2815 – 2016), Komjen Pol Syafruddin Kambo (2016 – 2018) dan Komjen Pol Ari Dono Sukmanto (2018 – sekarang).
Dengan demikian ketika nanti dilantik, Komjen Gatot Eddy Pramono akan menjadi Wakapolri yang ke 13. Sementara untuk Kapolri sudah ada 24 orang sejak pertama terbentuk tahun 1945 yaitu Komjen Pol R Said Soekanto Tjokrodiatmodjo hingga Jenderal Pol Idham Aziz saat ini.
3. Satu-satunya Wakapolri langsung dari Kapolda dengan job bintang dua
Dari kedua belas Wakapolri, Gatot Eddy menjadi satu-satunya perwira tinggi yang langsung dari Kapolda tanpa melalui jabatan bintang tiga lainnya. Berbeda dengan Komjen Ari Dono dan Komjen Makbul Padmanegara yang sebelumnya Kabareskrim. Atau Komjen Syafruddin dan Komjen Budi Gunawan yang sebelumnya Kalemdikpol. Sementara Komjen Badrodin Haiti dan Komjen Oegroseno sebelumnya adalah Kabaharkam. Kemudian Komjen Nanan Soekarna dan Komjen Jusuf Manggabarani sebelumnya adalah Irwasum Polri.
Gatot Eddy juga menjadi satu-satunya Kapolda Metro Jaya yang tanpa menjadi kapolda di wilayah lain. Ini adalah rekor prestasi dalam sejarah Polda Metro Jaya dan Polri.
4. Ada dua Wakapolri yang kemudian menjadi Kapolri
Dalam sejarah Polri, dari dua belas perwira tinggi yang pernah menjadi Wakapolri, dua diantaranya kemudian meningkat menjadi Kapolri. Mereka adalah Jenderal Pol Suroyo Bimantoro dan Jendral Pol Badrodin Haiti. Jumlah ini akan bertambah jika nantinya Gatot Eddy juga mendapatkan kepercayaan untuk menjadi Kapolri berikutnya setelah Jenderal Pol Idham Aziz.
5. Trend Kapolda Metro Jaya menjadi Kapolri
Beberapa tahun terakhir, perwira tinggi yang menjadi Kapolri adalah mantan Kapolda Metro Jaya. Terbaru adalah Jenderal Pol Idham Aziz, pendahulu Gatot Eddy. Sebelumnya ada Jendral Pol Timur Pradopo, Jenderal Pol Sutarman dan Jenderal Pol Tito Karnavian yang kini menjadi Menteri Dalam Negeri.
Dari trend ini maka Komjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono juga berpeluang menduduki jabatan Kapolri mengingat masa pensiunnya yang masih cukup lama.
Redaksi Tajuk Online