http://tajukonline.com – (11/8/2020) Penembakan yang dilakukan oleh seorang pria di luar Gedung Putih, Washington DC dilaporkan terjadi pada Senin (10/8). Pria yang belum diketahui identitasnya itu dilaporkan melepas dua tembakan sebelum ditangkap oleh Dinas Rahasia Amerika Serikat.
Sekitar delapan hingga sembilan anggota Dinas Rahasia berpakaian hitam dengan senjata otomatis dilaporkan menuju ke lokasi penembakan yang berada satu blok dari Gedung Putih di 17th Street dan Pennsylvania Avenue.
Jurnalis Fox News yang berada di luar Gedung Putih melaporkan mendengar dua tembakan yang dilepaskan pelaku.
Aksi penembakan terjadi saat Presiden Donald Trump berbicara di hadapan media di Gedung Putih. Seorang pengawal mendekati Trump dan memintanya untuk keluar dari ruangan konferensi pers.
“Keluarlah. Tuan, bisakah Anda ikut dengan saya?,” kata seorang pengawal Trump.
Tak lama, Trump dan sejumlah pegawai Gedung Putih meninggalkan ruangan untuk dievakuasi ke Oval Office. Sementara awak media tetap berada di dalam ruangan konferensi pers dengan pintu terkunci.
Beberapa menit kemudian, Trump kembali ke ruangan konferensi pers dan mengabarkan bahwa seseorang telah dilumpuhkan oleh Dinas Rahasia di luar Gedung Putih.
“Petugas penegak hukum menembak seseorang, sepertinya tersangka. Dan tersangka saat ini sedang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan,” kata Trump mengonfirmasi tembakan tersebut.
Pasukan Pengamanan Presiden AS (Secret Service) lewat akun Twitter membenarkan ada aksi penembakan yang dilakukan oleh seorang laki-laki.
“Seorang pria telah dibawa ke rumah sakit, bersama dengan seorang agen setelah terlibat aksi penembakan di 17th Street dan Pennsylvania Avenue – satu blok dari Gedung Putih,” tulis Dinas Rahasia AS.
Kepala Divisi Dinas Rahasia, Tom Sullivan mengatakan tersangka merupakan seorang pria berusia 51 tahun. Ia sempat mendekat seorang anggota Dinas Rahasia yang bera di sudut 17th Street dan Pennsylvania Avenue.
Kepada petugas, tersangka mengaku memiliki sebuah senjata. Ia kemudian berlari ke arah petugas dan mengeluarkan senjata dari balik bajunya.
Dia kemudian mengambil “sikap penembak” seolah-olah hendak menembak. Petugas Dinas Rahasia kemudian melumpuhkan tersangka dengan menembak kakinya.
Setelah mendapat pertolongan pertama di lokasi dari layanan medis, tersangka dan petugas kemudian dibawa ke rumah sakit.
“Anggota Dinas Rahasia akan melakukan peninjauan internal atas tindakan yang diambil petugas untuk kasus ini,” kata Sullivan.
Seorang saksi mata, Philipos Melaku mengatakan ia mendengar suara tembakan yang dilepaskan oleh pelaku yang diduga seorang laki-laki.
“Saya mendengar suara tembakan dan sebelumnya saya mendengar teriakan. Itu suara laki-laki,” kata Melaku kepada AFP.
“Setelah itu, sambil mengarahkan (senjata otomatis) AR-15 mereka, setidaknya delapan atau sembilan petugas melumpuhkan pelaku.”
Motif belum diketahui
Sejauh ini belum ada informasi pasti mengenai motif di balik aksi penembakan tersebut. Disinggung mengenai pelaku, Trump mengatakan jika pelaku dilengkapi senjata.
“Dari yang saya pahami, iya dia (pelaku) bersenjata,” ucapnya singkat.
Ketika kembali ke hadapan media, Trump mengatakan ia tidak dibawa ke bunker seperti yang sempat dilakukan saat gelombang protes kematian George Floyd di depan Gedung Putih.
“Saya merasa sangat aman dengan pengawalan Agen Rahasia. Mereka orang-orang hebat. Mereka yang terbaik dari yang terbaik. Mereka sangat terlatih,” kata Trump di hadapan media.
“Mereka hanya ingin saya menyelamatkan diri sebentar untuk memastikan bahwa semuanya terkendali di luar (Gedung Putih),” kata Trump.