Jombang || TAJUKONLINE – Tak sekadar syukuran karena panen melimpah, KenDuren Wonosalam juga bertujuan untuk memopulerkan durian khas Wonosalam, Jombang. Berbagai persiapan dilakukan panitia untuk even bagi-bagi durian gratis tersebut.
Ada sebanyak 2.023 durian yang disiapkan sesuai dengan tahun even digelar. Durian itu akan dibagi-bagikan kepada ribuan pengunjung saat KenDuren digelar besok, Minggu (5/3/2023).
Ketua Panitia KenDuren Wonosalam 2023 Sujiadi mengatakan sebenarnya rangkaian KenDuren ini sudah digelar sejak 5, 12, dan 26 Februari lalu. Diawali dengan kontes durian.
Selain itu, pada 19 Februari juga sudah ada gelaran tumpeng manggis. Sedangkan hari ini, Sabtu (4/3/2023) diisi dengan pameran UMKM dan pentas kesenian di lapangan olahraga Wonosalam.
Puncak KenDuren baru digelar 5 Maret 2023. Panitia menyiapkan gunungan setinggi 11 meter berisi 2.023 durian khas Wonosalam ditambah 9 gunungan hasil bumi dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam.
Sehingga total ada 10 gunungan yang akan menjadi rebutan ribuan pengunjung di lapangan olahraga Wonosalam. Keseruan acara rebutan durian itu akan digelar sekitar pukul 12.00 WIB.
“Durian untuk gunungan benar-benar kami seleksi ketat agar yang dibagikan adalah durian paling berkualitas,” kata Sujiadi kepada media ini di lokasi KenDuren.
Koordinator Seksi Acara KenDuren Wonosalam 2023 Kukuh Irijanto (64) menjelaskan bahwa gunungan durian di lapangan olahraga Wonosalam baru diisi pada Sabtu sore tadi. Kerangka gunungan berbahan besi dikelilingi pagar besi dengan replikasi Durian Bido di puncaknya sudah disiapkan sejak kemarin.
Ada pun 2.023 durian itu disiapkan oleh 3 kelompok. Pertama, kelompok penyedia yang sudah punya E Katalog bertugas menyiapkan 800 durian. Kedua, pemdes di Kecamatan Wonosalam bertugas menyiapkan 800 durian. Ketiga, Asosiasi Komoditas Wonosalam (Askom) bertugas menyiapkan 423 durian.
“Mereka kami minta untuk melibatkan para petani sehingga harganya sedikit di bawah pasar sebagai sumbangsih para petani. Anggarannya dari Pemda,” cetusnya.
Sedangkan 9 gunungan dari desa, kata Kukuh, harus sudah disiapkan di Kantor Kecamatan Wonosalam sejak malam ini. Sehingga ketika acara puncak KenDuren dimulai kirab tumpeng hasil bumi itu tidak diarak terlalu jauh.
Hal itu dilakukan demi mengantisipasi pengalaman buruk yang pernah terjadi pada 2012 ketika pertama kali KenDuren Wonosalam digelar. Saat itu, karena jarak kirab terlalu jauh, tumpeng dari desa dijarah pengunjung saat sedang perjalanan ke lokasi.
Sementara yang terbaru pada 2023 ini, tumpeng dari desa itu dilombakan. Dengan demikian 9 desa di Kecamatan Wonosalam akan berlomba-lomba menyajikan tumpeng dengan hiasan terbaik, dengan pakaian paling unik.
“Mulai tahun ini tumpeng dari desa dilombakan. Sehingga tumpeng dan pembawanya harus berhias seperti karnaval,” ungkapnya.
Puncak KenDuren pada Minggu (5/3/2023) akan diawali dengan hiburan musik dangdut mulai pukul 08.00 WIB. Dilanjutkan acara seremonial pukul 10.00-11.00 WIB. Kirab tumpeng desa digelar pukul 11.00-12.00 WIB. Sedangkan rebutan tumpeng desa dan gunungan durian pada pukul 12.00 WIB.
Untuk mencegah pengunjung terluka, panitia membentuk tim pembagi durian yang berjumlah 135 orang. Terdiri dari 12 TNI, 8 polisi, 28 Banser, 28 Pemuda Pancasila, 16 karang taruna, 18 Perhutani, 10 Tahura, ditambah 15 pemuda yang bertugas menurunkan durian dari gunungan.
Kukuh memprediksi puncak KenDuren bakal diikuti 10 ribu pengunjung. Agar tidak berantakan, pihaknya mensterilkan lapangan olahraga Wonosalam dari kendaraan. Penutupan dilakukan sejak Masjid Darussalam sekitar 300 meter dari lapangan, serta Simpang 3 Blentreng sekitar 500 meter dari lapangan.
“Kami sediakan kantong-kantong parkir sehingga pengunjung harus jalan kaki ke lapangan Wonosalam. Tarifnya Rp 5 ribu untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil,” bebernya.
Event tahunan ini, kata Kukuh, memang hanya akan diikuti durian khas Wonosalam. Untuk itu pihaknya berupaya mencegah masuknya durian dari daerah lain yang justru merusak citra durian lokal. Yaitu dengan melakukan penyekatan di beberapa akses masuk Wonosalam.
“Di titik-titik masuk Wonosalam dijaga 5 petugas gabungan Senkom, PP, Banser, polisi dan TNI untuk mencegah durian luar masuk. Karena biasanya banyak pedagang masuk membawa durian dari luar,” katanya.
DTK – ADEN