PASURUAN || TAJUKONLINE – Gerakan Pemuda Demokrasi sukses gelar pelatihan perdana Pemuda dan Politik dengan Tema “Membangun Kesadaran Politik Pemuda dalam Menghadapi Pesta Demokrasi 2024 di Kabupaten Pasuruan” bertempat di villa cahaya tertanggal 30 Maret 2023.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik pemuda khususnya di kabupaten Pasuruan dan Mendorong Pemuda lebih Aktif Berperan dalam politik untuk memilih Pemimpin yang berintegritas serta mendorong Pemuda untuk menjadi duta Demokrasi dalam mengantisipasi money politic di kabupaten pasuruan.
Minim nya literasi mengenai politik bagi pemuda di kabupaten Pasuruan membuat para aktor politik dalam pemilihan umum tingkat daerah maupun nasional dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat untuk menentukan pilihan politiknya.
“Sebagai aktor pemuda, pengetahuan mengenai politik adalah hal yang sangat penting menjelang pesta demokrasi 2024, demokrasi yang sehat harus dibarengi dengan literasi yang tinggi bagi para pemuda dan masyarakat untuk aktif dalam memilah dan memilih calon pemimpin daerah maupun nasional”. Ujar Akhmad Syamsudin.
Lebih lanjut, Pemuda yang akrab disapa Sem tersebut menambahkan bahwa masyarakat cendrung terlibat dalam pusaran money politic untuk menentukan pilihan politiknya.
“Masih banyak nya caleg yang melaksanakan Praktik money politic yang masih masif dilakukan para caleg dalam Pemilu 2019, hal ini tidak hanya dilakukan dalam pemilihan bupati/gubernur/presiden, tapi tingkatkan kepala desa pun masih umum dilakukan hal inilah yang dapat merusak demokrasi untuk memilih pemimpin yang ber integritas”, Tegas Sem.
Bersamaan dengan hal tersebut, Akhmad Syamsudin juga memaparkan data terkait pelanggaran politik yang dikutip dari temuan Bawaslu.
“Dari data penanganan dugaan pelanggaran politik uang dengan jumlah 262 kasus yang telah sampai pengkajian dan penyidikan, terdapat 197 laporan masyarakat dan 65 kasus merupakan temuan Bawaslu. Angka penanganan politik uang tersebut dikumpulkan hingga 17 Desember 2020”, pungkasnya.
Pendidikan politik perlu dikembangkan. Kerelaan berkorban untuk kepentingan desa yang juga merupakan bagian dari bangsa dan negara ini tentu perlu diwujudkan.
Tidak semua pengorbanan harus diukur dengan kontribusi uang. Kalau budaya money politik di tingkat desa bisa dikikis, tentu sedikit demi sedikit di tingkat yang lebih atas hingga pemilihan presiden akan dapat diwujudkan proses pemilihan pelaksana pemerintahan yang jujur dan adil.
Dengan demikian adanya gerakan pemuda demokrasi untuk menopang kesadaran pemuda dalam mendukung demokrasi yang sehat serta berkomitmen untuk mengedukasi pemuda yang ada didaerah Kabupaten Pasuruan agar budaya politik kaula yang masih bersifat pasif menjadi budaya politik partisipan yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi.
(Ks)