Pupuk Subsidi Dijual Bebas di Medsos Facebook, Bambang : Kok Dibiarkan, Apa Peran KP3 Dalam Pengawasan…?

SRAGEN || TAJUKONLINE – Beberapa waktu lalu Petani Sragen mengeluhkan tentang pendistribusian pupuk bersubsidi tidak transparan terkait jadwal kedatangan pupuk hingga muncul kabar burung pupuk bersubsidi dijual bebas ketika tidak ditebus dengan harga lebih tinggi.

Yang terbaru pantauan di media sosial Facebook beberapa akun menjual belikan pupuk Subsidi dengan bebas dengan harga diatas harga normal. Pemilik akun Facebook Zahbu Mbarep dalam postingannya di Group Facebook Info Wong Kalijambe menuliskan “Urea 1 sak, sik butuh langsung WA 0821346xxxx. No komen,” tulisnya.

Bacaan Lainnya

Postingan lainnya yang juga menawarkan Pupuk Subsidi di Facebook yakni pemilik akun Manggala Gentamas Wahyudi Utama di group Klitikan Gemolong menuliskan “Monggo ready pupuk urea 4 Phonska 2.borong mawon .harga perkarung 225.loi Sumberlawang wa 088232471xxx,” tulisnya.

Hal senada juga dituliskan oleh akun Putra Fa di group Facebook Klitikan Online Sumberlawang Gemolong – Gabugan dengan “Timbang boten kangge pupuk urea menowo pajeng 250nego ambil rumah lokasi Karangjati 088985615253,” katanya.

Bahkan akun lain dengan nama Pae Kenzo dengan terang terangan mempromosikan di group Facebook Klitikan Online Gemolong pupuk Subsidi itu dengan tulisan “Monggo engkang ngerasakne pupuk saget inbok Kulo siap layani partai dan ecer,” tulisnya.

Bahkan pantauan di group yang sama menemukan seseorang yang memiliki akun Paijo Hore membuat postingan mencari pupuk “Cari pupuk orea sama phoska, seng gadah monggo mang tawakke lok kalijambe” katanya.

Terlihat banyak mendapat berkomentar dengan harga yang beda-beda salah satu akun yang menawarkan harga Rp 450.000 pupuk Urea sebanyak 2 karung.

“Menowo puron 450 mang borong daten,”. Dan akun Arista Retno “Phoska minat inbok, mumer inbok mawon,”.

Akun Jupitet patha hati mengomentari percakapan promosi pupuk subsidi di Facebook itu dengan “Nyimak regone kx pdo ungal”an Tnn jiannn ngerii saiqi Rego rabuk… Salah e cpo dosone cpo qi… 😭😭🤔🤔🤔,”.

Menangapi fenomena penjualan pupuk subsidi marak di Facebook itu, politikus senior Sragen Bambang Widjo Purwanto (BWP) dari partai Nasdem angkat bicara dan sangat menyayangkan lemahnya pengawasan penjualan pupuk subsidi di Sragen.

“Kok beraninya sampai menjual online. Kok dibiarkan, apa peran KP3 dalam pengawasan. Seharusnya segera dicari dengan APH. Karena Pupuk Subsidi itu bukan barang dagangan yg dengan seenaknya dijual belikan. Sudah ada aturannya. Dan itu jelas-jelas perbuatan pidana tapi mengapa didiamkan saja oleh Instansi terkait. Kalau nanti sampai masyarakat petani marah dengan membawa bukti jangan salahkan petani. Saya bisa membawa petani ribuan untuk datang ke Dinas pertanian dan DPRD,” kata Bambang Pur.

Selain itu, Bambang Pur juga menegaskan kembali terkait permasalahan pupuk subsidi di Sragen selama ini jangan untuk permainan dan jangan menyepelekan petani karena sudah susah masih di persulit mengenai subsidi pupuk yang semakin berkurang, ia juga berharap instansi terkait segera bertindak.

“Jangan omong tanpa dasar, anda semua itu digaji pemerintah untuk melayani masyarakat khususnya petani, tidak hanya duduk dikursi diruangan yang ber AC saja. Jangan kalau ditanya jawabnya quota pupuk dikurangi. Bagaimana pupuk bersubsidi bisa dijual bebas tanpa RDKK, ini diduga ada oknum dari dinas yang bekerja sama dengan Distributor,” bebernya.

Tidak hanya itu Bambang Pur juga mengkritik habis-habisan Kementan soal pupuk di Sragen.

“Ini menjadi aneh ketika petani pusing dengan kekurangan pupuk disatu sisi Distanbun Jateng mengatakan bahwa serapan pupuk di Sragen masih rendah. Ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada semacam permainan pupuk.

Sama sama orang pemerintah kok bicaranya tidak sama. Bukannya kabupaten Sragen ini sumbernya juga dari propinsi, Mau diserap kapan. Kebutuhan pupuk besar itu kan di MT 1 dan MT 2, kalau kebutuhan besar serapan rendah apa mau diserap di MK. Ujung2 nya kebutuhan rendah petani tdk nebus pupuknya dijual dgn bandrol 200 sampai 250%,” ujar Bambang Pur.

Bahkan Bambang Pur juga ikut mengkritik kinerja KTNA Sragen selama ini, yang mana menurutnya KTNA Sragen tidak berfungsi.

“Seperti KTNA itu kerjaannya apa jangan hanya omdo, turun kelapangan ketika pelaksanaan penyaluran pupuk sudah tidak sesuai dengan regulasi, sistim tidak semakin baik tapi semakin bobrok,” kritiknya.

Terpisah, Ndaru Roseno staf di Diskumindag Kabupaten Sragen mewakili Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas saat dihubungi wartawan menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan APH.

“Untuk penjualan pupuk seperti ini harus dicurigai, selain tidak sesuai dengan tata niaga distribusi atau penyaluran pupuk bersubsidi, juga keasliannya. Kami akan berkoordinasi dng pihak APH dan produsen dan juga dengan tim KP3 kabupaten ini sangat merugikan petani yang berjuang untuk ketahanan pangan kita,” ujarnya.

Sumber : joglos

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *