TAJUK ONLINE – KEBUMEN (30/05/224) Bupati Kebumen, H. Arif Sugiyanto, SH, MH, mengajak masyarakat Kebumen untuk cedas dan bijak dalam bermedsos (media sosial).
“Beberapa hari ini jagat medsos di Kebumen lagi ramai video viral tentang oknum Kades yang dituduh meminta sejumlah uang dari praktisi pengobatan alternatif. Padahal kejadian sebenarnya tidak seperti yang ramai diberitakan” ujar Bupati ketika memberi sambutan dalam acara Sosialisasi Ketentuan Di Bidang Cukai, Kamis (30/5) di Lapangan Desa Waluyo, Kecamatan Buluspesantren.
“Pihak kepala desa sudah menjelaskan kepada saya duduk perkara yang sebenarnya, bahwa pihak pengobat menggelar kegiatan berbayar buka cuma-cuma” lanjut Bupati Arif yang sedang melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Terkait permintaan uang, itu adalah kesepakatan antara pengobat dengan pantia yang membantu menyiapkan tempat, penanggung jawab kebersihan dan keamanan, Kades sifatnya menyampaikan keluhan panitia, bukan untuk kepentingan Kades pribadi, terang Bupati Arif.
Disisi lain Bupati Arif juga mengklarifikasi berita yang simpang siur terkait protes kalangan pengusaha jasa konstruksi yang tergabung dalam Forjasi (Forum Jasa Konstruksi) Kabupaten Kebumen.
“Persoalan tersebut sebetulnya kesalahpahaman, atau mis informasi. Acara yang digagas Dinas PUPR Kebumen adalah untuk menindak lanjuti hasil audiensi dari para pengusaha apotek khususnya, terkait aturan adanya jasa konsultan untuk pendirian usaha” jelas Bupati Arif.
Namun kemudian dari acara tersebut dipelintir oleh sekelompok orang menjadi ajang protes terkait Katalog Elektronik penyedia barang dan jasa.
“Padahal itu dua hal terpisah” tegas Bupati.
Bupati mengingatkan kepada semua pihak, bahwa menjelang pesta demokrasi pemilihan bupati wakil bupati Kehumen, akan banyak pihak yang mencari panggung dan memelintir berita peristiwa untuk kepentingan kelompoknya.
Perihal cukai tembakau, Bupati menjelaskan kepada masyarakat yang hadir, bahwa pendapatan dari cukai rokok juga akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan infrastruktur dan non infrastruktur. (Arif Tajuk)