Berhasil Tekan Inflasi, Kebumen Raih SPHP Awards Terbaik 1 Nasional

Jakarta || TAJUKONLINE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen meraih penghargaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Awards terbaik 1 nasional dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI. Penghargaan SPHP Awards didapat karena Kebumen dinilai berhasil menekan inflasi dengan gencar mengadakan gerakan pangan murah (GPM).

“Alhamdulillah Kabupaten Kebumen kembali meraih penghargaan nasional, yakni SPHP Awards dari Bapanas. Ini tidak lain karena kita dinilai berhasil menekan inflasi dengan adanya GPM yang terus kita gencarkan sampai pelosok-pelosok desa,” ujar Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dalam keterangan tertulis, Senin (29/7/2024).

Bacaan Lainnya

Sejauh ini Pemkab Kebumen telah mengadakan GPM sebanyak 45 kali di 26 kecamatan. Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada Arif di The Sultan Hotel, Jakarta, Minggu (28/7).

Pemkab Kebumen, kata Arif, telah melaksanakan SPHP sebagai dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan bertujuan untuk menjaga ketersediaan pangan melalui berbagai intervensi seperti GPM dan Subsidi Harga Pangan.

Arif menyebut dalam implementasinya, GPM menyediakan pangan dengan harga terjangkau, berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti BUMN, BUMD, Badan Usaha Milik Petani, Poktan, Gapoktan, Peternak, KWT dan pelaku usaha lainnya.

“Bahan makanan yang kita sediakan, ada banyak, seperti beras, telur, minyak, gula, bawang merah dan bawang putih, termasuk daging yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, kita jual dengan harga murah atau di bawah harga pasar,” terang Arif.

Tak lupa, Bupati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam menekan inflasi di Kebumen, dengan berbagai program, seperti operasi pasar, lumbung pangan, membentuk corporate farming, kemudian kebun pangan lestari dan GPM.

“Semoga penghargaan ini bisa memotivasi kita agar lebih semangat lagi dalam bekerja melayani masyarakat. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, kita terus berupaya agar harga bahan pokok di Kebumen tetap terjangkau,” tuturnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Distapang Kebumen Teguh Yuliono menambahkan Pemkab Kebumen banyak mengadakan GPM bukan karena ada sokongan dana dari pusat. Melainkan karena swadaya atau gotong royong antara BUMD PT Aneka Usaha Kebumen Jaya dengan sektor pangan dan pertanian.

“GPM ini tidak dianggarkan, dan tidak ada anggarannya. Jadi ini murni kolaborasi BUMD Aneka Usaha dengan BUMN, Bulog dan para poktan dan gapoktan dalam menyediakan pangan yang murah, dengan dibantu oleh pemerintah desa,” tutur Teguh.

“Kenapa bisa murah? Karena kita ambil dari petani langsung, demikian juga beras kita ambil dari Bulog sehingga harga lebih kompetitif, dan BUMD kita tidak mengambil keuntungan yang besar,” sambungnya.

Teguh menambahkan banyak kabupaten tidak melaksanakan GPM karena memang tidak ada anggarannya. Di samping itu, menyebut GPM akan terus berlanjut di 2024.

Namun, kali ini Pemkab Kebumen melalui Dinas Perindag UKM bakal memberikan subsidi untuk pembelian harga bahan pokok, sehingga diharapkan harganya bisa jauh lebih murah dari sebelumnya.

Selain mendapat penghargaan, Pemkab Kebumen juga mendapat bantuan Sarpras dari Bapanas, yakni satu unit reefer container, atau mesin pendingin daging yang akan diberikan untuk BUMD PT Aneka Usaha Kebumen Jaya.

Sebelumnya, Pemkab Kebumen juga mendapatkan penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Awards se Jawa-Bali dari Kementerian Koordinator Perekonomian RI (Kemenko Perekonomian) yang diberikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Juni 2024 lalu.

Dikutip dari : detik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *