Konsolidasi Pemenangan Dengan DPC PAN, Wahono Berjanji Akan Berusaha Mengatasi Krisis Air Di Bojonegoro

Bojonegoro || TAJUKONLINE – Isu kekeringan di Kabupaten Bojonegoro seperti isu yang rutin terjadi setiap tahun. Idealnya isu ini bisa ditanggulangi dengan kebijakan yang jelas.

Setyo Wahono Bakal Calon Bupati (Bacabup) Bojonegoro, berjanji, jika ia mendapat amanah rakyat, menargetkan persoalan air baik untuk kebutuhan pertanian maupun air bersih harus selesai setidaknya dalam waktu dua tahun dari seluruh masa pemerintahannya.

Bacaan Lainnya

Putra mantan Kepala Desa (Kades) Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Mbah Kariman itu mengemukakan janjinya di hadapan para kader Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) dalam acara Konsolidasi Pemenangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Wahono – Nurul Azizah.

Konsolidasi yang digelar di Ballroom Adelia Resto, Jalan Ahmad Yani Bojonegoro, Sabtu (21/09/2024) itu dihadiri oleh Ketua dan seluruh pengurus harian DPD PAN, jajaran DPC, perwakilan DPW PAN Jatim, para kader dan simpatisan. Serta para anggota DPRD dari partai yang berdiri pada 23 Agustus 1998 tersebut.

Ketua DPD PAN Lasuri dalam sambutannya menjelaskan tentang pilihannya mengusung pasangan Wahono – Nurul. Yakni karena calon bupatinya lebih muda, lebih ganteng, dan lebih smart (pandai), serta keduanya asli Bojonegoro.

“Saya tidak dalam pengertian untuk menyindir yang lain, tapi saya berbicara terkait calon yang kita buka,” ucap Lasuri.

Setelah itu anggota DPRD Bojonegoro itu memberikan penegasan kepada para peserta konsolidasi bahwa DPP PAN telah menginstruksikan keputusan rekomendasi ialah kepada Wahono – Nurul. Keputusan itu tidak boleh dipertanyakan kenapa dan mengapa.

“Ini komanditer instruksi yang harus diamankan dan harus dimenangkan, kira – kira siap?” ujarnya bertanya kepada jajaran yang serta merta dijawab dengan teriakan siap secara lantang dan serempak.

Sementara itu, Bacabup Setyo Wahono ketika memperkenalkan diri sekaligus memaparkan tentang visi misinya bersama Nurul Azizah. Yang mana dalam tagline yang mengusung “Kemakmuran dan Kebanggaan” itu ia membuat skala prioritas pada peningkatan produktifitas pertanian, sehingga Bojonegoro menjadi lumbung padi.

“Oleh karena itu insyaallah pada tahun pertama (jika menjadi bupati) yang ingin saya bangun adalah infrastruktur pertanian yang kaitannya dengan air. Baik dengan cara membangun embung baru, normalisasi bendungan, dan sebagainya,” ungkap Wakil Komisaris pada perusahaan gas itu.

“Termasuk air bersih, ini saja masih banyak warga yang kesulitan, maka insyaallah dalam dua tahun pemerintahan saya, semua (kebutuhan) air bersih harus sudah selesai,” lanjutnya disambut applaus meriah seisi ruangan.

Wahono juga melanjutkan paparan tentang kebutuhan pupuk, pembentukan lembaga offtaker, perbaikan tata kelola pemerintah yang bersih, melayani dan akomodatif, mengurangi pengangguran, mempermudah perijinan berusaha, menurunkan angka kemiskinan, pendidikan, honor guru madrasah, pesantren, sampai tentang industri padat karya yang dianggap mampu mempercepat menurunkan angka kemiskinan.

“Kita harus juga harus mampu mengalokasikan APBD kita yang besar, secara tepat, yang saat ini tembus Rp8,2 triliun,karena bersumber paling banyak dari DBH Migas, sementara PAD hanya Rp900 miliar, padahal minyak suatu saat akan habis,” tandasnya.

AGS – Lis

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *