JAKARTA || TAJUKONLINE – Lembaga survei Litbang Kompas merilis hasil survei tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan baru, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada September 2024.
Hasilnya, tingkat kepercayaan publik terhadap Prabowo-Gibran cukup tinggi dalam mengatasi sejumlah persoalan bangsa ke depan.
Survei itu diikuti oleh 1.200 responden pada 4-10 September 2024.
Ribuan responden tersebut terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan latar belakang ekonomi bawah, menengah, dan atas. Mereka juga berasal dari pendidikan rendah hingga tinggi.
Mayoritas responden menilai, citra positif Prabowo tergolong tinggi, yakni 84,1 persen.
Begitu juga dengan citra Gibran. Tujuh dari 10 responden menilai positif citra Gibran.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikasi sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Dengan menggunakan metode ini, tingkat kepercayaan hasil survei mencapai 95 persen dengan margin of error penelitian lebih kurang 2,83 persen.
Tingkat kepercayaan publik kepada Prabowo-Gibran
Mayoritas responden meyakini bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran dapat mengatasi problem bangsa di masa depan, mulai dari keamanan, penegakan hukum, ekonomi, dan kesejahteraan sosial.
- Stabilitas politik dan keamanan
Tingkat kepercayaan publik terhadap sosok Prabowo dan Gibran khususnya bidang politik dan keamanan mencapai 76,4 persen. Hanya 16,4 persen yang tidak yakin dan sisanya tidak tahu. Mayoritas responden percaya, pemerintahan Prabowo-Gibran akan mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan. - Penegakan hukum, Di bidang hukum, sebagian besar responden, yaitu 74,5 persen juga yakin pemerintahan baru bakal mampu menegakkan hukum dengan baik di Indonesia. Sedangkan responden yang tidak yakin bahwa pemerintahan baru bisa meningkatkan penegakan hukum mencapai 18,8 persen.
- Pertumbuhan ekonomi, Sama dengan stabilitas politik dan keamanan serta penegakan hukum, sebanyak 72,6 persen percaya bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Prabowo memberi sinyal kuat akan menunjuk Menteri Keuangan di era Joko Widodo (Jokowi), Sri Mulyani untuk kembali menjabat sebagai Ibu Bendahara Negara. Namun, sebanyak 20 persen responden mengaku tidak yakin bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran bisa mengatasi permasalahn ekonomi, terutama meningkatnya pertumbuhannya.
- Kesejahteraan sosial, Tingkat keyakinan senada juga dinilai dalam meningkatkan kesejahteraan sosial, yaitu mencapai 73,1 persen. Hanya 19,3 persen yang mengaku tidak yakin dan 7,6 persen lainnya mengaku tidak tahu.
Penyebab tingkat kepercayaan Prabowo-Gibran tinggi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Prabowo dan Gibran juga memiliki citra yang positif di mata publik.
Tingginya tingkat keyakinan dan citra publik terhadap pemerintahan baru tidak lepas dari faktor internal dan eksternal.
Dari sisi internal, Prabowo-Gibran memiliki modal sosial berupa dukungan masyarakat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan, pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan mayoritas pemilih, yakni 96.214.691 suara atau 58,59 persen pemilih.
Selain itu, dikutip dari Kompas.id, Sabtu (19/10/2024), gerak cepat persiapan transisi pemerintahan juga menjadi faktor lain tumbuhnya keyakinan publik.
Kepemimpinan Prabowo-Gibran bergerak taktis menyiapkan transisi pemerintahan dengan membentuk Tim Gugus Sinkronisasi Prabowo-Gibran pada akhir Mei 2024.
Tujuannya adalah untuk menyinkronisasi program pemerintahan baru dengan pemerintahan Jokowi. Sejumlah anggota Tim Sinkronisasi kemudian juga bergabung dengan kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin untuk mendukung kesinambungan pembangunan.
Dalam menyusun kabinetnya, sistem perencanaan tersebut juga masih dilakukan. Terbukti, tiga hari menjelang pelantikannya sebagai presiden, Prabowo memanggil para calon anggota kabinetnya untuk memperoleh pembekalan.
Langkat tersebut tidak hanya membangun solidaritas kabinet, tetapi juga menunjukkan keseriusan Prabowo-Gibran dalam menyiapkan strategi pembangunannya.
Faktor lain yang tidak kalah penting berperan dalam meningkatkan keyakinan publik adalah implementasi janji-janji yang ditawarkan Prabowo-Gibran pada saat kampanye.
Program unggulan makan bergizi gratis, misalnya, telah diuji coba di sejumlah sekolah, seperti di Surakarta (Jawa Tengah), Tangerang (Banten), Bogor (Jawa Barat), dan Jakarta Selatan.
Tingginya tingkat keyakinan publik terhadap pemerintahan baru itu juga tidak lepas dari fakta bahwa pada transisi pemerintahan tahun ini.
Masih ada surplus kepercayaan dan dukungan publik dari faktor eksternal, yaitu warisan kinerja pemerintahan Jokowi-Amin yang masih diapresiasi sebagian besar publik, yaitu 75,6 persen.
Hasil survei di atas menunjukkan bahwa publik menaruh harapan besar kepada Prabowo untuk menaikkan martabat Indonesia dan meningkatkan kekuatan pertahanan negara.
RED