BOJONEGORO || TAJUKONLINE – Bengawan Solo yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa setiap awal musim penghujan seperti ini terdapat fenomena unik. Fenomena yang membuat ratusan warga bantaran sungai terjun ke sungai.
Sejak pagi hari (12/12), ratusan warga baik itu warga bantaran sungai maupun dari desa lain berdiri di pinggir sungai dengan membawa berbagai peralatan. Seperti jaring seser maupun tombak untuk berburu ikan dari Sungai Bengawan Solo yang mengambang di pinggir sungai.
Ikan-ikan asli Bengawan Solo ini bukan dalam kondisi mati, melainkan ikan mengapung karena tak sadarkan diri akibat debit air sungai yang tiba-tiba mengalami peningkatan. Kondisi tersebut membuat air bengawan menjadi keruh.
Warga Bojonegoro biasa menyebut fenomena ini dengan sebutan pladu atau munggut atau yang lebih familiar lagi adalah fenomena ikan mabuk. Fenomena ini terjadi setahun sekali. Biasanya terjadi saat awal musim penghujan tiba.
Andi, warga Desa Campurjo, Kecamatan Kota Bojonegoro sudah menunggu fenomena pladu ini sejak awal musim penghujan bulan lalu. Namun, sampai dengan malam tadi dia baru mendapat kabar bahwa fenomena pladu sudah tiba.
“Seneng sekali mendengar kabar itu dan langsung saya mempersiapkan alat-alat untuk berburu ikan mabuk yang mengapung di pinggi sungai,” ujarnya.
Menurut Andi, fenomena pladu ini hanya terjadi sehari saja. Ketika air Sungai Bengawan Solo sudah mulai jernih, pertanda bahwa fenomena pladu telah usai.
“Untuk hasilnya tidak pasti, namun yang jelas biasanya tiap warga mendapat lebih dari dua kilo ikan berbagai jenis yang sangat mudah didapatkan,” tuturnya, Kamis (12/12).
Senada dengan Andi, Arif, warga Banjarjo, Kecamatan Kota Bojonegoro juga menyambut gembira fenomena pladu. Dia dan istrinya ikut berburu ikan mabuk yang mengapung di pinggir Sungai Bengawan Solo.
“Alhamdulilah, dapat lumayan. Tapi untuk tahun ini hasilnya gak begitu banyak, tidak seperti tahun lalu,” kata Arif. Menurutnya, hasil yang dia dapatkan selain untuk dikonsumsi sebagai lauk pauk, juga dijual ke pedagang yang sudah menunggu di bantaran sungai.
“Kira-kira sudah dua jam lebih, ini baru dapet dua kiloan lah,” ujarnya sambil terus memantau ikan yang mengapung di pinggir sungai.
Untuk jenis ikan yang biasa didapatkan warga saat pladu seperti ini adalah ikan wader, gabus, rengkik, jambal, jendil dan garingan.
“Di tahun kemarin saya dapet jackpotnya berupa ikan jambal berukuran monster dengan berat lebih dari lima kilo gram,” pungkas Wahyu.
Dikutip dari : kabarbaik