BOJONEGORO || Tajukonline.com – Ngopi sambil menikmati panorama persawahan menjadi tren belakangan ini. Tempat ngopi bernuansa pedesaan dan jadul pun bermunculan. Salah satunya kedai kopi Laskar Ngopi Yang Berlokasi di Jalan Poros Desa Trucuk Tepatnya di Area Persawahan Desa Trucuk Kecamatan Trucuk.
Seminggu dibuka, tempat ini sudah banyak dikunjungi, terutama saat sore menjelang malam. warung kopi ini berlokasi di tengah sawah Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk Bojonegoro.
Pembeli bisa menyeruput kopi sembari menikmati hamparan sawah nan asri. Di sekitar warung kopi itu.
Untuk menuju lokasi, pengunjung bisa berpatokan dari Balai Desa Trucuk Ke Barat sekitar 300 meter dan posisinya pas di pinggir Jalan Poros Desa Trucuk Menuju Desa Mori.
Warung Kopi dengan bangunan Yang sederhana ini terbuat dari pondokan Bambu yang dipagari bambu itu akan terlihat dari pinggir jalan.
Pemilik warung Kopi Laskar Ngopi itu mengusung konsep jadul yang menyatu dengan alam. Bangunannya berupa pondokan kecil berbahan Bambu yang dihias dengan beragam Kawat, dan Banner bekas.
Selain Kopi Pengunjung juga Bisa memesan Aneka Sambalan Yang di racik langsung sesuai Selera konsumen, Ada Sambelan Ikan Pe, Sambelan Cemeding, sambelan Lele, Sambelan Togek, Sambelan Wader Crispi, Lodeh Dan Nasi Pecel dan Aneka Rica Rica yang super pedas.
Selain Ada Cakruk yang juga terbuat dari bambu, pengunjung juga bisa duduk lesehan dengan alas karpet, dan tikar, untuk menemani Menyruput Kopi Panas pengunujung juga bisa memesan Tempe goreng, Tahu isi, Tape Goreng, Bakwan atau Pelas Jagung.
“Di rumah nggak banyak ada warung kopi yang benar-benar ada di alam begini,” kata Yayuk, salah satu pengunjung asal dander, apalagi Warung warung kopi yang lagi ngetrend sekarang bernuansa Kampung atau sawah masih banyak di minati Pecinta kopi, tambahnya.
Agus Pemilik Warung Kopi Laskar Ngopi Desa Trucuk mengakui karena para pecinta kopi yang ada saat ini lebih suka menikmati kopi sambil bersantai dengan nuansa persawahan, oleh sebab itu ia ambil konsep Warung kopi di Area Persawahan.
“Jadi dari menu makanan yang ada saja kami ingin orang-orang bisa nikmati makanan dengan menu jadul dan Fresh, Suasananya dapat, kesannya juga harus pas, harga juga tidak menguras kantong, pungkas Agus.
Gondrong